CONTACT PERSON

XL : 087778642742
AS : 085213094707
3 : 08967681983
PIN BB :27CA86C7
FB : OPTIK SOFYAN

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

JASA PENGIRIMAN

Nomor Resi JNE

Kategori Produk

Label

Kategori Produk :

Selamat datang di toko kami

Kami menyediakan produk kacamata myopia, hypermetropia, presbiopia, sungllasses dan softlens berbagai merek terkenal kualitas terjamin dengan harga terjangkau, silahkan berbelanja dan jangan ragu atau sungkan untuk menghubungi customer service kami jika anda butuh bantuan. Terima kasih
PRODUK TERBARU
BANTU LIKE DAN SHARE YA SOB

TIPS AMAN MEMAKAI LENSA KONTAK


Beberapa orang lebih nyaman memakai lensa kontak daripada kacamata. Ada pula pemakai lensa kontak yang sebenarnya memiliki mata sehat dan mengenakannya untuk bergaya. Apapun alasannya, coba simak tips aman memakai lensa kontak selengkapnya seperti yang dilansir dari All Women Stalk berikut ini.
Selalu cuci tanganSebelum menyentuh lensa kontak, jangan pernah lupa untuk cuci tangan. Jika tidak, jari yang kotor bisa membuat mata iritasi.
Hindari yang berwarnaLensa kontak warna-warni memang cantik. Namun jangan terlalu sering memakainya. Sebab penelitian menyebutkan kalau lensa kontak berwarna mengurangi oksigen yang masuk dalam kornea.
Menjaga kebersihanJangan menggunakan sabun, air liur, atau bahkan air untuk membersihkan lensa. Karena diletakkan pada mata, jaga kebersihan lensa kontak dengan baik.
Pergi ke dokterJika Anda mengalami iritasi atau mata merah, segera pergi ke dokter. Jika dibiarkan dan menganggapnya sepele, kesehatan mata justru semakin dalam bahaya.
Lensa kontak bermerekJangan suka mencoba lensa kontak yang tidak bermerek. Lebih baik gunakan yang sudah terjamin mutunya. Jika belum paham, konsultasikan dengan dokter atau pegawai di optik.
Batas pakai lensaLensa kontak sebaiknya digunakan delapan jam saja dalam sehari. Lepas ketika tidur dan rendam dengan cairan khusus. Memakai lensa kontak terlalu lama jelas membahayakan mata.
Eye shadow bubukKombinasi antara make up dan lensa kontak perlu diperhatikan. Jangan memakai bedak tabur atau eye shadow bubuk agar butir-butirnya tidak jatuh ke dalam mata dan menyebabkan iritasi.
Demikian berbagai tips aman untuk mengenakan lensa kontak. Intinya, Anda harus cukup telaten jika memang memilih lensa kontak dibanding dengan kacamata.

sumber : merdeka.com

DIPLOPIA



Jika anda melihat satu benda tampak sebagai dua benda, anda mungkin menderita Penglihatan Ganda (Diplopia).

Apa itu Diplopia?

Diplopia adalah gejala dimana pasien melihat dua tampilan dari satu objek. Hal ini dapat terjadi ketika satu mata ditutup (diplopia monokuler), atau hanya ketika kedua mata terbuka (diplopia binokuler).
Pada diplopia monokuler, kemungkinan penyebabnya adalah kesalahan refraksi tidak terkoreksi, gangguan kornea, katarak dan gangguan retina.
Diplopia binokuler terjadi karena ketidaksejajaran mata, yang mungkin disebabkan oleh gangguan pada 1) saraf 2) otot 3) persimpangan otot saraf 4) tulang sekitar mata.

Diplopia Binokuler – Masalah Saraf

Pergerakan mata normal terjadi ketika otot-otot yang menempel pada mata bekerja dengan baik dan saraf-saraf yang merangsang otot-otot ini bekerja secara normal. Saraf-saraf ini berasal dari otak, dan jika satu dari saraf-saraf ini bermasalah, mata tidak dapat bergerak dengan sempurna kearah tertentu, mengakibatkan penglihatan ganda karena ketidaksejajaran kedua mata. Beberapa penyebabnya dapat membahayakan jiwa, sebagai contoh: aneurisme dan tumor otak. Pasien juga dapat mengalami kelopak mata turun pada mata yang bermasalah tersebut, juga posisi mata tidak normal dan pupil yang membesar pada sisi mata yang bermasalah. Jika disertai sakit kepala atau leher kaku, sangatlah penting untuk mencari bantuan medis secepatnya.
Salah satu penyebab penting lainnya adalah tumor yang berasal dari belakang hidung (kanker nasopharing). Masalah saraf juga umumnya terkait dengan penyakit diabetes, hipertensi, hiperlipidemia dan kebiasaan merokok. Pada umumnya masalah saraf akibat penyakit-penyakit ini hanya sementara, banyak yang sembuh dalam waktu 4-6 bulan. Kasus kasus ini seolah olah seperti ‘strok kecil’ pada saraf. Tidak ada pengobatan tertentu untuk penglihatan ganda yang disebabkan oleh penyakit-penyakit ini. Meskipun, keberadaan penglihatan ganda mengingatkan pasien untuk mengontrol penyakit-penyakit tersebut. Penyebab lainnya dapat berupa macam-macam peradangan dan infeksi.

Diplopia Binokuler – Masalah Otot

Penyakit-penyakit yang mempengaruhi otot yang menggerakkan mata  dapat mengakibatkan penglihatan ganda. Salah satunya adalah penyakit tiroid mata, yang menyebabkan otot mata membersar dan kaku sehingga tidak dapat bekerja dengan normal. Gejala lain dari penyakit tiroid mata termasuk keringat berlebihan dan kehilangan berat badan meskipun nafsu makan meningkat, jantung berdebar, kecemasan, tangan gemetar dan satu atau kedua mata menonjol secara bertahap. Mungkin juga terlihat benjolan di leher bagian depan (meskipun penyakit tiroid mata dapat terjadi tanpa adanya gejala benjolan di leher).
Penyakit otot keturunan (miopati) mencakup kondisi-kondisi berbeda yang mempengaruhi berbagai kelompok otot dalam tubuh. Banyak jenis miopati ini mempengaruhi otot mata juga. Biopsi otot dan/atau tes darah dapat membantu mengkonfirmasi diagnosa.

Diplopia Binokuler – Penyakit Persimpangan Otot- Saraf

Miasthenia gravis adalah gangguan sistem kekebalan tubuh dimana antibody menyerang persimpangan otot- saraf dari kelompok otot yang berbeda-beda dalam tubuh. Jika otot mata terkena, pasien dapat mengalami kelopak mata turun dan/atau penglihatan ganda. Karakteristik penyakit ini adalah gejala biasanya membaik saat bangun tidur atau setelah beristirahat, dan memburuk sepanjang hari setelahnya.
Miasthenia juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya, dan gejala seperti sesak nafas, sulit menelan, suara melemah, otot tangan kaki melemah mungkin merupakan indikasi miasthenia keseluruhan. Miasthenia parah dapat membahayakan jiwa, misalnya pada saat bernafas menjadi semakin sulit dan masalah menelan mungkin mengakibatkan tersedak ketika makan, infeksi paru dan kesulitan bernafas.

Diplopia Binokuler – Masalah Pertulangan

Mata terletak pada kompartemen tulang tengkorak yang disebut orbit. Cidera yang mengakibatkan keretakan tulang orbit dapat menyebabkan jaringan lemak, otot dan lainnya terjebak dalam keretakan tersebut, sehingga mengakibatkan penglihatan ganda. Penyakit terkait dalam orbit seperti tumor dan infeksi juga dapat mengakibatkan bola mata bergeser dari orbit, sehingga menyebabkan gejala diplopia.

EUROPA NEXT

EUROPA STYLE
2 tone Color Disposable Contact lenses.

Description :
  • Modality 6 month
  • Content 2 pc/ box
  • Water content 42%
  • BC 8.6 mm
  • Diameter 14.5 mm
  • Available color Blue, green, Brown, Grey dan violet
  • Power range 0.00 s/d -5.00 (0.25D) -5.50 s/d -10.00 ( 0.50D )
  • Price IDR 80.000


europa colors


EUROPA COLORS
2 tone Color Disposable Contact lenses.

Description :
  • Modality 6 month
  • Content 2 pc/ box
  • Water content 42%
  • BC 8.6 mm
  • Diameter 14.5 mm
  • Available color Blue, green, Brown, Grey dan Pink
  • Power range 0.00 s/d -5.00 (0.25D) -5.50 s/d -10.00 ( 0.50D )
  • Price IDR 80.000


EUROPA STYLE

EUROPA STYLE
2 tone Color Disposable Contact lenses.

Description :
  • Modality 6 month
  • Content 2 pc/ box
  • Water content 42%
  • BC 8.6 mm
  • Diameter 14.5 mm
  • Available color Blue, Brown, Grey dan Pink
  • Power range 0.00 s/d -5.00 (0.25D) -5.50 s/d -10.00 ( 0.50D )
  • Price IDR Rp. 80.000


EUROPA STYLE

EUROPA STYLE
2 tone Color Disposable Contact lenses.

Description :
  • Modality 6 month
  • Content 2 pc/ box
  • Water content 42%
  • BC 8.6 mm
  • Diameter 14.5 mm
  • Available color Blue, Brown, Grey dan Pink
  • Power range 0.00 s/d -5.00 (0.25D) -5.50 s/d -10.00 ( 0.50D )
  • Price IDR 80.0000


KELAINAN REFRAKSI MATA



Kelainan refraksi disebut juga “refraksi anomali”, ada 4 macam kelainan refraksi yang dapat mengganggu penglihatan dalam klinis, yaitu Miopia, Hipermetropia, Astigmatisma dan Afakia
Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar masuk ke bola mata tanpa akomodasi akan dibiaskan didepan retina. Untuk mengoreksinya dipakai lensa sferis minus.
Bentuk dari Miopia menurut penyebabnya
Miopia aksial
Diameter antero-posterior dari bola mata lebih panjang dari normal, walaupun kornea dan kurvatura lensa normal dan lensa dalam posisi anatominya normal. Miopia dalam bentuk ini dijumpai pada proptosis sebagai hasil dari tidak normalnya besar segmen anterior, peripapillary myopic crescent dan exaggerated cincin skleral, dan stafiloma posterior.
Miopia kurvatura
Mata memiliki diameter antero-posterior normal, tetapi kelengkungan dari kornea lebih curam dari rata-rata, missal : pembawaan sejak lahir atau keratokonus, atau kelengkungan lensa bertambah seperti pada hiperglikemia sedang ataupun berat, yang menyebabkan lensa membesar.
Miopia karena peningkatan indeks refraksi
Peningkatan indeks refraksi daripada lensa berhubungan dengan permulaan dini atau moderate dari katarak nuklear sklerotik. Merupakan penyebab umum terjadinya Miopia pada usia tua. Perubahan kekerasan lensa meningkatkan indeks refraksi, dengan demikian membuat mata menjadi myopik.
Miopia karena pergerakan lensa ke anterior
Keadaan ini sering terlihat setelah operasi glaukoma dan akan meningkatkan miopia pada mata.
Hipermetropia
Hipermetropia (hyperopia) atau ‘Far – sightedness’ adalah suatu kelainan refraksi daripada mata dimana sinar – sinar yang berjalan sejajar dengan sumbu mata tanpa akomodasi dibiaskan dibelakang retina, oleh karena itu bayangan yang dihasilkan kabur. Untuk mengoreksinya dipakai lensa sferis plus.
Struktur Hipermetropia berdasarkan pada konfigurasi anatomi dari bola mata:
Hipermetropia Aksial
Bola mata lebih pendek dari normal pada diameter antero-posterior, meskipun media refraksi (misalnya lensa atau kornea) normal.
Hipermetropia kurvatura
Keadaan dimana kelengkungan lensa atau kornea lebih tipis dari normal dan power refraksinya turun. Sekitar setiap 1 mm penurunan dari radius kelengkungan tersebut menghasilkan Hipermetropia 6D
Hipermetropia indeks refraksi
Terjadi penurunan indeks refraksi akibat penurunan dari densitas beberapa atau seluruh bagian dari system optik mata, juga penurunan power refraksi mata. Biasanya terjadi pada usia tua dan juga pada penderita diabetes terkontrol.
Astigmatisma
Astigmatisma adalah suatu kondisi dengan kurvatura yang berlainan sepanjang meridian yang berbeda-beda pada satu atau lebih permukaan refraktif mata ( kornea, permukaan anterior atau posterior dari lensa mata ), akibatnya pantulan cahaya dari suatu sumber atau titik cahaya tidak terfokus pada satu titik di retina.
Pada astigmatisma, karena adanya variasi dari lengkungan kornea atau lensa pada meridian yang berbeda-beda mencegah berkas sinar itu memfokuskan diri kesatu titik.
Jenis-jenis Astigmatisma
Astigmatisma Reguler
Secara teori, pada setiap titik pada permukaan yang lengkung, arah dari kelengkungan yang terbesar dan yang terkecil selalu terpisah 90 derajat tetapi arah ini bias beribah saat melewati satu titik ke titik yang lain. Bila meridian utama dari astigmatisma mempunyai orientasi yang konstan pada setiap titik yang melewati pupil dan apabila ukuran astigmatisma ini sama pada setiap titik. Kondisi refraktif ini dikenal sebagai astigmatisma regular. Dan ini bisa dikoreksi dengan kacamata lensa silindris.
Berdasarkan axis dan sudut antara 2 meridian utama, astigmatisma reguler dibagi atas:
Horizonto-vertikal astigmatisma, dibagi dalam 2 bentuk:
  1. Astigmatisma with the rule --- Suatu astigmatisma dimana meridian vertical lebih curam dari horizontal, dikoreksi dengan lensa silindris positif dengan axis 90 +- 20 atau lensa silindris negatif dengan axis 180+-200
  2. Astigmatisma against the rule --- Suatu astigmatisma dimana meridian horizontalnya lebih curam dari meridian vertical. Koreksinya dengan lensa silindris positif dengan axis 180 +-20 atau lensa silindris negatif dengan axis 90 +- 0.
Astigmatisma oblique
Suatu bentuk regular astigmatisma dimana garis meridian utamanya tidak tegak lurus tapi miring dengan axis 450 dan 1350.
Tipe Refraktif Dari Astigmatisma Reguler
Bergantung pada posisi dari 2 garis fokus yang berhubungan ke retina, astigmatisma regular lebih lanjut dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe:
Simple astigmatisma
Berkas cahaya pada satu meridian terfokus tepat did retina, dan cahaya pada meridian yang lain terfokus pada titik didepan retina disebut simple myopic astigmatisma. Jika cahaya itu terfokus dibelakang retina disebut simple hypermetropic astigmatisma.
Contoh : C – 2 x 900  2 x 90+atau C 0.
Compound astigmatisma
Pada jenis ini, berkas cahaya pada kedua meridian terfokus didepan retina disebut astigmatisma Miopia compound dan jika terfokus dibelakang retina disebut astigmatisma Hipermetropia compound.
Contoh:  2 x 90-S -  4, C 0 +atau S   2 x 90+4, C 0
Mixed astigmatisma
Pada jenis ini berkas cahaya pada satu meridian terfokus pada titik di depan retina dan cahaya pada meridian yang lain terfokus di belakang retina.
Contoh:  2 x 90+S -  4, C 0 +atau S   2 x 90-4, C 0
Astigmatisma Irregular
Suatu astigmatisma dimana sinar-sinar sejajar dengan garis pandang dibias tidak teratur. Astigmatisma irregular ini bersifat / mempunyai perubahan-perubahan irregular dari tenaga refraksinya pada meridian-meridian yang berbeda. Terdapat multi meridian yang tidak dapat dianalisa secara geometris. Lensa silindris hanya sedikit memperbaiki penglihatan dalam kasus-kasus ini, tapi dapat diterapi dengan lensa kontak rigid.
Afakia
Afakia secara literature berarti tidak adanya lensa dalam mata. Afakia akan mengakibatkan Hipermetropia tinggi.
Penyebab:
  1. Kongenital --- Suatu keadaan yang jarang dimana lensa tidak ada sejak lahir. 
  2. Afakia paska operasi --- Terjadi setelah operasi ICCE ( Intra Capsular Cataract Extraction ), ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction). 
  3. Post Traumatik --- Diikuti oleh trauma tumpul atau tembus, yang mengakibatkan subluksasi atau dislokasi dari lensa. 
  4. Posterior dislokasi dari lensa ke vitreus akan menyebabkan optikal Afakia.
Optik Afakia dari mata : perubahan optik terjadi setelah keluarnya lensa.
  1. Mata menjadi Hipermetropia tinggi 
  2. Total  44D+ 60 D menjadi +power mata berkurang dari  
  3. Fokal poin anterior menjadi 23.2 mm didepan kornea 
  4. Posterior fokal poin sekitar 31 mm dibelakang kornea atau sekitar 7 mm dibelakang mata normal ( panjang bola mata anterior-posterior sekitar 24 mm )
Terapi: untuk mengkoreksi Afakia terdiri dari kacamata, kontak lensa, intraokular lensa.
Kelainan refraksi telah dilaporkan sebagai penyebab gangguan penglihatan yang mencolok diberbagai belahan dunia. Prevalensi yang tinggi dari gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi juga telah dilaporkan terjadi diseluruh dunia, gangguan refraksi ini dapat diterapi, dimana sebagian besar dapat dikoreksi.
Berdasarkan analisis WHO, diperkirakan terdapat 45 juta orang mengalami kebutaan dan 135 juta orang dengan low vision atau terdapat kurang lebih 180 juta orang dengan gangguan penglihatan diseluruh dunia.
Salah satu penyebab kebutaan adalah kelainan refraksi yang tidak terkoreksi. Hal; ini dapat diketahui dari laporan-laporan penelitian mengenai kelainan refraksi. Kelainan refraksi menjadi penyebab kebutaan ( ditandai dengan tajam penglihatan < 20/200 pada mata yang terbaik ) pada 0,3% populasi did Andra Pradesh India. Prevalensi kebutaan akibat kelainan refraksi pada usia 40 tahun atau lebih adalah 1,06% di Andra Pradesh India dan 0,11% di Victoria Australia.
Prevalensi yang tinggi dari gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi atau koreksinya tidak optimal telah dilaporkan dalam 10 tahun terakhir ini dari beberapa penelitian-penelitian survey, seperti Baltimore Eye Survey, The Blue Mountains Eye Study, The Victoria Visual Impairment Project, dan Andra Pradesh Eye Diseases Study.
Sebagian besar penelitian epidemiologi terhadap kelainan refraksi difokuskan pada Miopia, mungkin hal ini disebabkan karena Miopia merupakan penyebab tersering gangguan penglihatan pada kelainan refraksi.
Miopia juga dapat berhubungan dengan kelainan mata yang lain seperti retinal detachment dan myopic retinal degeneration, dimana hal ini dapat mengakibatkan hilangnya penglihatan.SO

Pengikut

Read more: http://www.tuliskan.com/2012/06/cara-membuat-fb-like-box-melayang.html#ixzz2X0kRsdSQ