CONTACT PERSON
Formulir Kontak
Kategori Produk
- ARTIKEL SEPUTAR MATA (25)
- SOFTLENS (4)
Label
Kategori Produk :
BANTU LIKE DAN SHARE YA SOB
Label:
ARTIKEL SEPUTAR MATA
DETAIL
ORDER
Sebelum memilih kacamata atau sunglasses yang akan anda gunakan, ada baiknya kita mengetahui model frame yang tepat untuk dipakai di wajah kita, disini saya memberikan tips-tips memilih bentuk kacamata menurut bentuk wajah si pemakai.
Meski awalnya Kacamata atau sunglasses diciptakan untuk membantu penglihatan atau melindungi mata dari sinar matahari, namun saat ini kacamata sudah menjadi bagian dari trend mode di dunia fashion. Pemilihan frame kacamata yang tepat dapat membuat wajah anda terlihat semakin menarik dan semakin modis. Yang terpenting adalah anda harus megetahui bentuk frame seperti apa yang paling cocok dengan wajah anda. Oleh karena itu, daripada anda harus mencobanya satu persatu seluruh persediaan kacamata yang ada di toko dan akhirnya bingung memustuskan kacamata seperti apa yang cocok dengan anda, ada baiknya membaca tips-tips berikut terlebih dahulu sehingga nantinya anda dengan mudah dapat memilih kacamata atau sunglasses yang terbaik sesuai dengan bentuk wajah anda.
Secara garis besar bentuk wajah manusia dibagi menjadi tujuh jenis wajah yang berbeda, yaitu: Oval, Persegi (Bujur Sangkar), Bulat, Oblong (Persegi Panjang), Segitiga, Hati, dan Diamond. Agar tips ini lebih menarik, kami juga berikan contoh selebriti yang memiliki jenis wajah dimaksud.
Oval
Semoga tips ini dapat menjadi bekal yang bermanfaat untuk anda,
selanjutnya anda bisa berkonsultasi dengan optician di kota anda, atau bisa hubungi SOFYAN OPTIKAL
Selamat Mencoba!
Meski awalnya Kacamata atau sunglasses diciptakan untuk membantu penglihatan atau melindungi mata dari sinar matahari, namun saat ini kacamata sudah menjadi bagian dari trend mode di dunia fashion. Pemilihan frame kacamata yang tepat dapat membuat wajah anda terlihat semakin menarik dan semakin modis. Yang terpenting adalah anda harus megetahui bentuk frame seperti apa yang paling cocok dengan wajah anda. Oleh karena itu, daripada anda harus mencobanya satu persatu seluruh persediaan kacamata yang ada di toko dan akhirnya bingung memustuskan kacamata seperti apa yang cocok dengan anda, ada baiknya membaca tips-tips berikut terlebih dahulu sehingga nantinya anda dengan mudah dapat memilih kacamata atau sunglasses yang terbaik sesuai dengan bentuk wajah anda.
Secara garis besar bentuk wajah manusia dibagi menjadi tujuh jenis wajah yang berbeda, yaitu: Oval, Persegi (Bujur Sangkar), Bulat, Oblong (Persegi Panjang), Segitiga, Hati, dan Diamond. Agar tips ini lebih menarik, kami juga berikan contoh selebriti yang memiliki jenis wajah dimaksud.
Oval
Julia Roberts Memiliki Wajah Oval
Bentuk wajah oval merupakan bentuk yang ideal karena memiliki
proporsi yang seimbang. Area dagu sedikit lebih sempit daripada dahi dan
memiliki posisi tulang pipi yang tinggi. Banyak bentuk frame yang
sesuai dengan jenis wajah seperti ini. Namun untuk menjaga agar tetap
terlihat seimbang, pilih frame kacamata yang sedikit lebih lebar
daripada bagian terluas wajah anda. Tips lainnya adalah pilih frame
berbentuk persegi agar sudut wajah terlihat lebih jelas. Hindari frame
dengan ukuran terlalu besar.
Wajah Oval Dengan Frame Model Persegi & Bentuk Lainnya Terlihat Pas Asal Tidak Terlalu Besar
Persegi (Bujur Sangkar)
Brad Pitt Memiliki Wajah Persegi
Seperti Brad Pitt, wajah persegi memiliki garis rahang yang kuat,
dahi lebar, dan dagu persegi sehingga proporsi antara panjang dan lebar
muka sama besar. Untuk membuat wajah persegi terlihat lebih panjang dan
memberikan efek sudut yang lembut, cobalah model bingkai yang sempit.
Bisa juga menggunakan bentuk oval, bundar, butterfly, atau frame dengan
temple (lengan kacamata yang menempel pada telinga) menempel di tengah
lensa atau berhubungan dengan bingkai bagian atas lensa. Hindari
menggunakan kacamata berbentuk kotak karena akan membuat wajah terlihat
lebih kaku. Juga hindari temple yang menempel pada bagian bawah bingkai
lensa karena akan memberikan penekanan pada area dagu.
Wajah Persegi Dengan Frame Model Butterfly, Bingkai Menempel Di Atas Lensa, Atau Temple Menempel Di Tengah
Bulat
Cameron Diaz Memiliki Wajah Bulat
Seperti Cameron Diaz, bentuk wajah ini memiliki pipi yang penuh,
garis lengkung bulat (tidak bersudut), dan memiliki ukuran yang sama
antara panjang dan lebar wajah. Untuk itu, agar wajah bulat terlihat
lebih kurus dan panjang, coba gunakan frame dengan bentuk persegi. Anda
juga bisa menggunakan frame yang memiliki sudut geometris untuk
menajamkan bentuk wajah anda. Atau pilih bentuk frame yang dapat
memusatkan perhatian pada area wajah bagian atas seperti frame dengan
temple yang terhubung dengan bagian atas dari bingkai lensa. Pilih
bentuk bridge (bagian kacamata yang menyangga pada hidung) yang bening
agar dapat melebarkan mata anda. Hindari menggunakan frame bentuk bulat
karena membuat wajah anda semakin bundar, dan hindari frame yang terlalu
besar karena wajah anda akan terlihat semakin pendek.
Wajah Bulat Dengan Frame Bersudut Lancip, Temple Menempel Pada Bingkai Atas, Atau Model Persegi
Oblong
Denzel Washington Memiliki Wajah Oblong
Contohnya Denzel Washington, ini adalah bentuk dimana wajah terlihat
lebih panjang dibandingkan lebarnya, memiliki garis pipi yang panjang,
bahkan juga terkadang memiliki hidung yang panjang. Oleh karena itu,
agar wajah terlihat lebih pendek dan seimbang, cobalah untuk memilih
bentuk frame yang lebih dalam dan lebar. Gunakan kaca lensa yang lebar.
Pilih bentuk temples (lengan kacamata) yang dekoratif atau kontras agar
wajah dapat terlihat lebih lebar, atau pilih bridge yang rendah agar
wajah terlihat lebih pendek. Hindari bentuk frame yang kecil dan sempit
karena semakin memperpanjang bentuk wajah anda.
Wajah Oblong Dengan Frame Model Lensa Lebar Atau Dengan Tempel Yang Dekoratif
Segitiga
Renee Zelweger Memiliki Wajah Segitiga
Sepert Renee Zelweger, bentuk wajah segitiga memiliki dahi yang
sempit serta pipi dan dagu yang lebih lebar. Oleh karena itu, untuk
mempertegas bagian atas yang sempit agar terlihat lebih lebar, cobalah
frame yang memiliki aksen warna atau detail yang kuat pada bagian tengah
sampai ke bagian atas bingkai. Misalnya: bentuk semi rimless (bingkai
yang hanya menutupi setengah lensa ke atas), bentuk “cat eye”, atau
bingkai dengan bagian atas yang tebal . Hindari bingkai dengan bagian
temple yang rendah atau frame yang sempit.
Wajah Segitiga Dengan Frame Model Bingkai Atas Tebal, Cat Eye, Atau Semi Rimless
Hati
Jennifer Memiliki Wajah Hati
Seperti Jennifer Aniston, bentuk wajah hati memiliki bagian yang
lebar pada bagian dahi dan tulang pipi dan akan semakin meruncing sampai
bagian dagu. Untuk meminimalkan bagian atas wajah yang lebar, cobalah
bentuk frame yang lebih tebal pada bagian bawahnya. Bisa juga memilih
frame dengan bagian temple yang rendah atau bentuk frame bulat untuk
mengurangi area pada dahi. Gunakan frame dengan warna dan bahan material
yang ringan, misalnya model frame rimless (lensa tanpa bingkai).
Hindari: frame dengan bingkai atas yang tebal atau temple yang memiliki
dekorasi, karena membuat wajah bagian atas semakin jadi pusat perhatian
dan akan terlihat lebih besar.
Wajah Hati Dengan Frame Model Temple Rendah, Tebal Di Bagian Bawah, Atau Rimless
Diamond
Linda Evangelista Memiliki Wajah Diamond
Seperti Linda Evangelista, bentuk wajah diamond memiliki jarak antara
garis rahang dan area mata yang sempit, dan memiliki tulang pipi yang
menonjol dengan dagu yang sempit. Oleh karena itu untuk memfokuskan pada
area mata dan mengurangi bentuk tulang pipi, cobalah frame yang
memiliki garis yang detail dan kuat pada bagian alis seperti model cat
eye. Solusi lain adalah frame rimless atau frame oval, agar tulang pipi
terlihat lebih bercahaya. Hindari frame dengan model sempit agar batas
mata tidak terlihat semakin sempit.
Wajah Diamond Dengan Frame Model Oval, Cat Eye, Atau Rimless
Selamat Mencoba!
Semakin beragamnya
bentuk dan tren kacamata saat ini tentunya membuat kita seringkali
kebingungan memilih yang sesuai dengan bentuk wajah. Tak jarang kacamata
yang kita kenakan kurang cocok dan malah justru membuat penampilan
kurang sedap dipandang. Tips berikut mungkin bisa menjadi panduan Anda
dalam memilih kacamata agar tidak menyesal di kemudian hari.
Wajah Bundar
Untuk bentuk wajah bundar, ada baiknya untuk memilih frame berbentuk
persegi atau kotak dengan lensa yang sedikit lebih lebar agar wajah
terlihat panjang dan berdimensi. Frame berbentuk bulat atau oval hanya
akan membuat wajah Anda nampak lebih bundar.
Wajah Persegi
Jika Anda memiliki wajah dengan rahang yang kokoh, pilihlah kacamata
dengan sudut melengkung (oval atau bulat) untuk menyamarkan bentuk
rahang. Hindari kacamata berbingkai persegi.
Wajah Hati
Bingkai yang ramping akan sangat cocok bagi pemilik wajah dengan dahi
lebar dan dagu yang meruncing ini. Bahkan kacamata tanpa bingkai
(frameless glasses) juga bisa menjadi pilihan yang baik. Selain itu
pilihlah frame dan lensa yang melebar kebawah agar tulang pipi dapat
tersamarkan.
Wajah Segitiga
Wajah segitiga memiliki bagian dahi yang sempit namun melebar pada
daerah rahang dan pipi. Kenakan kacamata dengan pinggiran yang tebal
serta melebar ke atas (cat-eye). Pastikan bentuk kacamata Anda dapat
menyeimbangkan sisi atas wajah dengan bawah.
Wajah Lonjong/Panjang
Pemilik wajah lonjong atau biasa disebut oblong, biasanya mempunyai
garis pipi yang lurus dan lebih panjang dari lebar wajah. Pilihlah frame
tebal berbentuk kotak yang melebar kesamping untuk menguatkan karakter
pada wajah dan membuat kesan wajah terlihat lebih pendek.
Wajah Oval
Wajah dengan bentuk bulat telur adalah bentuk wajah yang sempurna.
Berbahagialah Anda yang memiliki bentuk wajah ini karena cocok
menggunakan model kacamata apapun. Pilihlah model frame yang tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil agar besarnya tetap proporsional
di wajah Anda
Source: http://www.optikmelawai.com/style_idea/cara-memilih-kacamata-sesuai-bentuk-wajah/123/
Source: http://www.optikmelawai.com/style_idea/cara-memilih-kacamata-sesuai-bentuk-wajah/123/
Semakin beragamnya
bentuk dan tren kacamata saat ini tentunya membuat kita seringkali
kebingungan memilih yang sesuai dengan bentuk wajah. Tak jarang kacamata
yang kita kenakan kurang cocok dan malah justru membuat penampilan
kurang sedap dipandang. Tips berikut mungkin bisa menjadi panduan Anda
dalam memilih kacamata agar tidak menyesal di kemudian hari.
Wajah Bundar
Untuk bentuk wajah bundar, ada baiknya untuk memilih frame berbentuk
persegi atau kotak dengan lensa yang sedikit lebih lebar agar wajah
terlihat panjang dan berdimensi. Frame berbentuk bulat atau oval hanya
akan membuat wajah Anda nampak lebih bundar.
Wajah Persegi
Jika Anda memiliki wajah dengan rahang yang kokoh, pilihlah kacamata
dengan sudut melengkung (oval atau bulat) untuk menyamarkan bentuk
rahang. Hindari kacamata berbingkai persegi.
Wajah Hati
Bingkai yang ramping akan sangat cocok bagi pemilik wajah dengan dahi
lebar dan dagu yang meruncing ini. Bahkan kacamata tanpa bingkai
(frameless glasses) juga bisa menjadi pilihan yang baik. Selain itu
pilihlah frame dan lensa yang melebar kebawah agar tulang pipi dapat
tersamarkan.
Wajah Segitiga
Wajah segitiga memiliki bagian dahi yang sempit namun melebar pada
daerah rahang dan pipi. Kenakan kacamata dengan pinggiran yang tebal
serta melebar ke atas (cat-eye). Pastikan bentuk kacamata Anda dapat
menyeimbangkan sisi atas wajah dengan bawah.
Wajah Lonjong/Panjang
Pemilik wajah lonjong atau biasa disebut oblong, biasanya mempunyai
garis pipi yang lurus dan lebih panjang dari lebar wajah. Pilihlah frame
tebal berbentuk kotak yang melebar kesamping untuk menguatkan karakter
pada wajah dan membuat kesan wajah terlihat lebih pendek.
Wajah Oval
Wajah dengan bentuk bulat telur adalah bentuk wajah yang sempurna.
Berbahagialah Anda yang memiliki bentuk wajah ini karena cocok
menggunakan model kacamata apapun. Pilihlah model frame yang tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil agar besarnya tetap proporsional
di wajah Anda
Source: http://www.optikmelawai.com/style_idea/cara-memilih-kacamata-sesuai-bentuk-wajah/123/
Source: http://www.optikmelawai.com/style_idea/cara-memilih-kacamata-sesuai-bentuk-wajah/123/
Label:
ARTIKEL SEPUTAR MATA
DETAIL
ORDER
Label:
ARTIKEL SEPUTAR MATA
DETAIL
ORDER
TIPS AMAN MENGGUNAKAN SOFT LENS UNTUK LADIES.
Jika digunakan dengan benar, lensa kontak tentunya bisa sangat menguntungkan, terutama bagi Anda yang mengalami gangguan penglihatan jauh. Dengan menggunakan lensa kontak, Anda bisa melihat hampir sama jelasnya dengan mata normal tanpa perlu menggunakan kaca mata yang seringkali menimbulkan rasa kurang nyaman di hidung atau di sekitar telinga. Selain itu, lensa kontak juga bisa digunakan saat melakukan berbagai aktvitas seperti olahraga. Lensa kontak sekaligus juga bisa menjadi aksesoris dengan berbagai variasi warna yang tersedia. Akan tetapi, ada baiknya Anda memahami hal-hal yang berkaitan dengan keamanan pemakaian lensa kontak. Berikut beberapa tips sederhana dari optik sofyan yang bisa menjadi panduan Anda.
Pastikan mengunjungi ahli kaca mata yang mempunyai izin praktek dari dinas kesehatan (optikal) paling tidak sekali setahun untuk memastikan kalau Anda mendapatkan resep yang tepat untuk gangguan penglihatan Anda. Hal ini juga berfungsi untuk mematikan kalau lensa yang Anda pakai tidak menimbulkan masalah apapun.
Pilihlah optikal yang berkualitas dan pastikan Anda mengikuti saran mereka berkaitan dengan pemilihan lensa yang tepat bagi mata Anda.
Sebaiknya hindari pemakaian lensa kontak di saat tidur. Selain itu, jangan pernah tertarik berganti lensa dengan pemakai lainnya. Resep Anda belum tentu sama dengan mereka.
Jika lensa kontak Anda menimbulkan iritasi, segera lepaskan dan berkonsultasilah dengan dokter untuk saran lebih lanjut.
Jangan lupa memakai lensa kotak hanya sampai batas waktu yang ditentukan.
Tip Memakai Lensa Kontak
Saat pertama kali memakai lensa kontak, mungkin Anda akan merasa agak cemas dan merasa seperti ada yang mengganjal di mata (tentu saja, karena ada benda asing dimata anda) , tapi Anda akan terbiasa seiring waktu. Pertama sekali, pastikan Anda sudah mencuci tangan dengan bersih sebelum memegang lensa. selain itu, keringkan tangan terlebih dahulu dengan handuk yang bersih. Cara terbaik memasukkan lensa adalah dengan mengambilnya dari tempat lensa dan menempatkannya di ujung jari telunjuk.
Selanjutnya, tarik ke bawah kelopak bawah mata dengan jari tengah tangan yang sama. Tarik ke atas kelopak mata atas dengan jari telunjuk tangan yang satunya kemudian lihat ke atas. Tempatkan lensa pada bagian bawah mata yang berwarna putih kemudian angkat tangan Anda. Lihat ke bawah dan tutup mata Anda, lensa akan menemukan posisi yang tepat. Lakukan hal yang sama pada mata yang satunya. Dengan sedikit latihan, Anda akan mahir memasukkan lensa Anda dengan cepat tanpa masalah yang berarti.
Jaga lensa agar tetap di mata kanan atau kiri
Banyak pemakai lensa kontak yang mempunyai resep yang berbeda untuk kedua mata. Hal ini bisa disebabkan mata yang satu lebih lemah dibandingkan yang lain atau hanya karena ukuran mata yang satu berbeda dengan yang lain. Kalau Anda mempunyai resep lensa kontak yang berbeda pada kedua mata, sangat penting untuk menjaga agar lensa tidak masuk ke mata yang salah.
Sebagian besar optikal menganjurkan Anda untuk menyelesaikan satu per satu. Misalnya, jika hendak mengeluarkan atau memasukkan jangan serentak. Keluarkan dari satu sisi mata terlebih dahulu dan langsung letakkan di tempat penyimpanan, baru dilanjutkan dengan mata satunya. Hal ini juga dilakukan saat pemakaian. Cara ini, menurut sebagian besar optikal, efektif menghindari kemungkinan salah pakai.
Memakai makeup dengan lensa kontak
Jika hendak memakai makeup, maka soft contact lense dimasukkan sebelum memakai makeup, sedangkan hard contact lense sebaiknya dimasukkan setelah memakai makeup. Tip lainnya adalah dengan menghindari maskara yang berfungsi melentikkan bulu mata serta maskara yang tahan air. Sebaiknya, Anda juga jangan memakai eyeliner di garis bulu mata. Jika Anda dituntut untuk selalu memakai makeup, pilihlah makeup dengan cara membaca label terlebih dahulu. Ada juga produk-produk tetentu yang telah diuji coba dan dinyatakan aman bagi pemakai lensa kontak.
Hairspray dengan lensa kontak
Idealnya, Anda memakai hairspray sebelum memasukkan lensa kontak. Hal ini untuk menghindari masuknya sisa hairspray yang akan tetap berada di udara selama beberapa detik setelah penyemprotan. Bahan sisa ini bisa mengganggu lensa kontak dan memicu berbagai masalah mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga infeksi. Jika harus memasukkan lensa kontak sebelum memakai hairspray, tutuplah mata selama menggunakan hairspray dan beberapa detik setelahnya.
Jadwal pemakaian lensa kontak
Bagi Anda yang masih baru mengenakan lensa kontak, Anda biasanya memerlukan waktu penyesuaian sebelum memakai lensa untuk jangka waktu yang lama. Optician biasanya akan merekomendasikan jadwal pemakaian. Jadwal ini biasanya termasuk memakai lensa kontak untuk jangka pendek pada beberapa hari pertama selanjutnya menambah waktu pemakaian. Dengan mengikuti jadwal ini, Anda akan terhindar dari ketidaknyamanan yang berkaitan dengan pemakaian lensa kontak terlalu lama sebelum mata terbiasa.
Membersihkan makeup dan lensa kontak
Pastikan dulu Anda sudah mengeluarkan lensa kontak sebelum membersihkan makeup. Hal ini berlaku untuk soft maupun hard contact lenses. Hal ini sangat penting untuk menghindari dampak masuknya sisa makeup ke dalam mata saat proses pembersihan. Jika sisa makeup ini masuk ke lensa kontak maka bisa menambah rasa tidak nyaman sekaligus memicu infeksi jika sia makeup tersebut merusak permukaan mata.
Demikian tips pendek dari optik sofyan, insya Allah nanti akan kami posting juga tips merawat soft lens agar selalu nyaman saat digunakan..
jangan pelit untuk share kepada teman pengguna soft lens lainnya..
Label:
ARTIKEL SEPUTAR MATA
DETAIL
ORDER
SEJARAH KACAMATA
Kacamata merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah
kehidupan umat manusia. Setiap peradaban mengklaim sebagai penemu
kacamata. Akibatnya, asal-usul kacamata pun cenderung tak jelas dari
mana dan kapan ditemukan.
Lutfallah Gari, seorang peneliti
sejarah sains dan teknologi Islam dari Arab Saudi mencoba menelusuri
rahasia penemuan kacamata secara mendalam. Ia mencoba membedah sejumlah
sumber asli dan meneliti literatur tambahan.
Investigasi yang dilakukannya itu membuahkan sebuah titik terang. Ia menemukan fakta bahwa peradaban Muslim di era keemasan memiliki peran penting dalam menemukan alat bantu baca dan lihat itu.
Lewat
tulisannya bertajuk The Invention of Spectacles between the East and the
West, Lutfallah mengungkapkan, peradaban Barat kerap mengklaim sebegai
penemu kacamata. Padahal, jauh sebelum masyarakat Barat mengenal
kacamata, peradaban Islam telah menemukannya. Menurut dia, dunia Barat
telah membuat sejarah penemuan kacamata yang kenyataannya hanyalah
sebuah mitos dan kebohongan belaka.
”Mereka sengaja membuat sejarah bahwa kacamata itu muncul saat Etnosentrisme,” papar Lutfallah.
Menurut
dia, sebelum peradaban manusia mengenal kacamata, para ilmuwan tdari
berbagai peradaban telah menemukan lensa. Hal itu dibuktikan dengan
ditemukannya kaca.
Lensa
juga dikenal pada beberapa peradaban seperti Romawi, Yunani,
Hellenistik dan Islam. Berdasarkan bukti yang ada, lensa-lensa pada saat
itu tidak digunakan untuk magnification (perbesaran), tapi untuk
pembakaran. Caranya dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus
lensa/titik api lensa.
Oleh karena itu, mereka menyebutnya dengan
nama umum “pembakaran kaca/burning mirrors”. ”Hal ini juga tercantum
dalam beberapa literatur yang dikarang sarjana Muslim pada era
peradaban Islam,” tutur Lutfallah. Menurut dia, fisikawan Muslim
legendaris, Ibnu al-Haitham (965 M-1039 M), dalam karyanya bertajuk
Kitab al-Manazir (tentang optik) telah mempelajarai masalah perbesaran
benda dan pembiasan cahaya.
Ibnu al-Haitam mempelajari pembiasan
cahaya melewati sebuah permukaan tanpa warna seperti kaca, udara dan
air. “Bentuk-bentuk benda yang terlihat tampak menyimpang ketika terus
melihat benda tanpa warna”. Ini merupakan bentuk permukaan seharusnya
benda tanpa warna,” tutur al-Haitham seperti dikutip Lutfallah.
Inilah
salah satu fakta yang menunjukkan betapa ilmuwan Muslim Arab pada
abadke-11 itu telah mengenali kekayaan perbesaran gambar melalui
permukaan tanpa warna. Namun, al-Haitham belum mengetahui aplikasi
yang penting dalam fenomena ini. Buah pikir yang dicetuskan Ibnu
al-Haitham itu merupakan hal yang paling pertama dalam bidang lensa.
Paling
tidak, peradaban Islam telah mengenal dan menemukan lensa lebih awal
tiga ratus tahun dibandingkan Masyarakat Eropa. Menurut Lutfallah,
penemuan kacamata dalam peradaban Islam terungkap dalam puisi-puisi
karya Ibnu al-Hamdis (1055 M- 1133 M). Dia menulis sebuah syair yang
menggambarkan tentang kacamata. Syair itu ditulis sekitar200 tahun,
sebelum masyarakat Barat menemukan kacamata. Ibnu al-Hamdis
menggambarkan kacamata lewat syairnya antara lain sebagai berikut:
”Benda
bening menunjukkan tulisan dalam sebuah buku untuk mata, benda bening
seperti air, tapi benda ini merupakan batu. Benda itu meninggalkan bekas
kebasahan di pipi, basah seperti sebuah gambar sungai yang terbentuk
dari keringatnya,” tutur al-Hamdis.
Al-Hamdis melanjutkan, ”Ini
seperti seorang yang manusia yang pintar, yang menerjemahkan sebuah
sandi-sandi kamera yang sulit diterjemahkan. Ini juga sebuah pengobatan
yang baik bagi orang tua yang lemah penglihatannya, dan orang tua
menulis kecil dalam mata mereka.”
Syair al-Hamids itu telah mematahkan klaim peradaban Barat sebagai penemu kacamata pertama.
Pada
puisi ketiga, penyair Muslim legendaris itu mengatakan, “Benda ini
tembus cahaya (kaca) untuk mata dan menunjukkan tulisan dalam buku, tapi
ini batang tubuhnya terbuat dari batu (rock)”.
Selanjutnya dalam
dua puisi, al-Hamids menyebutkan bahwa kacamata merupakan alat
pengobatan yang terbaik bagi orang tua yang menderita cacat/memiliki
penglihatan yang lemah. Dengan menggunakan kacamata, papar al-Hamdis,
seseorang akan melihat garis pembesaran.
Dalam puisi keempatnya,
al-Hamdis mencoba menjelaskan dan menggambarkan kacamata sebagai
berikut: “Ini akan meninggalkan tanda di pipi, seperti sebuah sungai”.
Menurut penelitian Lutfallah, penggunaan kacamata mulai meluas di dunia
Islam pada abad ke-13 M. Fakta itu terungkap dalam lukisan, buku
sejarah, kaligrafi dan syair.
Dalam salah satu syairnya, Ahmad
al-Attar al-Masri telah menyebutkan kacamata. “Usia ua datang setelah
muda, saya pernah mempunyai penglihatan yang kuat, dan sekarang mata
saya terbuat dari kaca.” Sementara itu,sSejarawan al-Sakhawi,
mengungkapkan, tentang seorang kaligrafer Sharaf Ibnu Amir al-Mardini
(wafat tahun 1447 M). “Dia meninggal pada usia melewati 100 tahun; dia
pernah memiliki pikiran sehat dan dia melanjutkan menulis tanpa
cermin/kaca. “Sebuah cermin disini rupanya seperti lensa,” papar
al-Sakhawi.
Fakta lain yang mampu membuktikan bahwa peradaban
Islam telah lebih dulu menemukan kacamata adalah pencapaian dokter
Muslim dalam ophtalmologi, ilmu tentang mata. Dalam karanya tentang
ophtalmologi, Julius Hirschberg , menyebutkan, dokter spesialis mata
Muslim tak menyebutkan kacamata. ”Namun itu tak berarti bahwa peradaban
Islam tak mengenal kacamata,” tegas Lutfallah. desy susilawati
Eropa dan Penemuan Kacamata
Roger Bacon
Pada
abad ke-13 M, sarjana Inggris, Roger Bacon (1214 M – 1294 M), menulis
tentang kaca pembesar dan menjelaskan bagaimana membesarkan benda
menggunakan sepotong kaca. “Untuk alasan ini, alat-alat ini sangat
bermanfaat untuk orang-orang tua dan orang-orang yang memiliki kelamahan
pada penglihatan, alat ini disediakan untuk mereka agar bisa melihat
benda yang kecil, jika itu cukup diperbesar,” jelas Roger Bacon.
Beberapa
sejarawan ilmu pengetahuan menyebutkan Bacon telah mengadopsi ilmu
pengetahuannya dari ilmuwan Muslim, Ibnu al-Haitam. Bacon terpengaruh
dengan kitab yang ditulis al-Haitham berjudul Ktab al-Manazir Kitab
tentang Optik. Kitab karya al-Haitham itu ternyata telah diterjemahkan
ke dalam bahasa Latin.
Ide pembesaran dengan bentuk kaca telah
dicetuskan jauh sebelumnya oleh al-Haitham. Namun, sayangnya dari
beberapa bukti yang ada, penggunaan kaca pembesar untuk membaca pertama
disebutkan dalam bukunya Bacon.
Julius Hirschberg
Julius
Hirschberg, sejarawan ophthalmologi (ilmu pengobatan mata), menyebutkan
dalam bukunya, bahwa perbesaran batu diawali dengan penemuan kaca
pembesar dan barulah kacamata tahun 1300 atau abad ke-13 M. “Ibnu
al-Haitham hanya melakukan penelitian mengenai pembesaran pada abad ke –
11 M,” cetusnya Hirschberg.
Kacamata pertama disebutkan dalam
buku pengobatan di Eropa pada abad ke-14 M. Bernard Gordon, Profesor
pengobatan di Universitas Montpellier di selatan Perancis, mengatakan di
tahun 1305 M tentang tetes mata (obat mata) sebagai alternatif bagi
orang-orang tua yang tidak menggunakan kacamata.
Guy de Chauliac
Tahun
1353 M, Guy de Chauliac menyebutkan jenis obat mata lain untuk
menyembuhkan mata, dia mengatakan lebih baik menggunakan kacamata jika
obat mata tidak berfungsi.
Selain para ilmuwan di atas, adapula
tiga cerita yang berbeda disebutkan oleh sarjana Italia, Redi (wafat
tahun 1697). Cerita pertama, disebutkan dalam manuskrip Redi tahun 1299
M. Disebutkan dalam pembukaan bahwa pengarang adalah orang yang sudah
tua dan tidak bisa membaca tanpa kacamata, yang ditemukan pada zamannya.
Cerita
kedua, juga diceritakan oleh Redi, menunjukkan bahwa kacamata
disebutkan dalam sebuah pidato yang jelas tahun 1305 M, dimana pembicara
mengatakan bahwa perlatan ini ditemukan tidak lebih cepat dari 20 tahun
sebelum pidato tersebut diungkapkan.
Cerita ketiga, menyebutkan
bahwa biarawan (the monk) Alexander dari Spina (sebelah timur Itali)
belajar bagaimana menggunakan kacamata. Dia wafat tahun 1313 M.
Akhirnya
tiga versi cerita berbeda tersebut menyebarluas, karena banyak buku
lain yang mengadopsi cerita-cerita yang disebutkan Redi setelah dia
wafat. Namun, beberapa sejarahwan ilmu pengetahuan mengatakan bahwa Redi
telah membuat cerita bohong dan mereka tidak percaya.
Bahkan,
dalam buku Julius Hirschberg, juga disebutkan tentang cerita Redi itu,
ditulis antara tahun 1899 dan 1918 di Jerman dan banyak informasi yang
sudah tua dan banyak yang diperbaharui. Buku tersebut kemudian
diterjemahkan (tanpa revisi) ke dalam bahasa Inggris dan dipublikasikan
tahun 1985. Hasilnya, cerita Redi menyebar di Inggris, artikel
penelitian itu ditolak kebenaran ceritanya dan ini ditolak Julius
Hirschberg.
Beberapa cerita bohong lain juga ditulis oleh seorang
jurnalis di pertengahan abad ke 19 M. Dia mengklaim Roger Bacon
merupakan penemu kacamata seperti. Bahkan ia juga menyebutkan bahwa
biarawan (the Monk) Alexander juga telah diajarkan Roger Bacon bagaimana
menggunakan kacamata. Kabar ini tentu saja dengan cepat menyebar.
Kebohongan
lain juga terlihat pada sebuah nisan. Seorang pengarang menunjukkan
bahwa sebuah nisan di kuburan Nasrani yang berada di gereja, tertulis
sebuah kalimat, “disini beristirahat Florence, penemu kacamata, Tuhan
mengampuni dosanya, tahun 1317″. Masih banyak cerita atau mitos lainnya
tentang penemu dan pembuatan kacamata di Eropa. Semua mengklaim sebagai
penemu pertama alat bantu baca dan melihat itu.
BIAR LEBIH BERMANFAAT TOLONG DI SHARE YA.. :)
Label:
ARTIKEL SEPUTAR MATA
DETAIL
ORDER
Label:
ARTIKEL SEPUTAR MATA
DETAIL
ORDER
BEBERAPA MITOS SEPUTAR MATA YANG MENYESATKAN
Mitos mengenai penyakit mata dan pengobatannya telah lama beredar di
tengah masyarakat Indonesia. Mitos ini disampaikan dari generasi ke
generasi sehingga sebagian besar masyarakat percaya akan mitos tersebut.
Fakta mengenai mitos-mitos tersebut penting untuk diketahui ag
ar
masyarakat memiliki persepsi dan pemahaman yang tepat mengenai penyakit
mata. Berikut ini akan dikupas beberapa fakta dari mitos seputar
penyakit mata yang telah lama beredar di masyarakat.
Fakta mengenai mitos-mitos tersebut penting untuk diketahui ag
1. Bintitan Timbul Karena Sering Mengintip
Tidak Benar
Bintitan atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama hordeolum sebenarnya merupakan suatu infeksi pada kelenjar yang terdapat di kelopak mata. Umumnya infeksi ini disebabkan oleh suatu mikroorganisme yang dikenal dengan nama Staphylococcus aureus.
Jika kelenjar di kelopak mata ini terinfeksi oleh bakteri tersebut maka akan terbentuk bisul. Bisul pada kelopak mata inilah yang oleh masyarakat dikenal sebagai bintitan. Penyakit ini biasanya akan sembuh sendiri dalam 1-2 minggu.
Namun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan antara lain dengan tetap menjaga kebersihan kelopak mata dan memberikan kompres hangat 4x/hari masing-masing selama 10 menit.
2. Makan Banyak Wortel Dapat Menyembuhkan Rabun Jauh
Tidak Benar
Rabun jauh (mata minus) dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama miopiamerupakan suatu gangguan penglihatan dimana mata tidak mampu untuk melihat benda yang jaraknya jauh sehingga pandangan menjadi kabur saat melihat benda jauh.
Rabun jauh ini dapat terjadi karena adanya perubahan kelengkungan kornea, adanya gangguan pada lensa mata atau terjadinya pemanjangan sumbu bola mata.
Pemberian wortel dan zat-zat makanan yang kaya akan vitamin A memang terbukti baik bagi kesehatan mata, namun bukan untuk menyembuhkan rabun jauh. Peranan wortel dan vitamin A dalam kesehatan mata adalah untuk mencegah dan mengatasi gangguan mata yang terjadi akibat kekurangan vitamin A seperti xeroftalmia (mata menjadi kering) atau rabun senja (penglihatan yang terganggu di saat gelap/malam hari).
Karena itu, jika penyebab pandangan kabur/buram adalah defisiensi vitamin A maka konsumsi banyak wortel dapat membantu mengatasi kelainan mata tersebut, namun jika penyebab pandangan kabur adalah rabun jauh maka sebaiknya diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa minus atau lensa kontak.
Pada keadaan tertentu, rabun jauh dapat juga diatasi dengan pembedahan pada kornea antara lain keratotomi radial, keratektomi fotorefraktif, Laser Asissted In situ Interlamelar Keratomilieusis (Lasik).
3. Membaca Dalam Posisi Tiduran Dapat Menyebabkan Rabun Jauh (Mata Minus)
Tidak Benar.
Rabun jauh (mata minus) dapat terjadi akibat adanya perubahan kelengkungan kornea, gangguan pada lensa mata atau karena memanjangnya sumbu bola mata. Posisi membaca tidak akan berpengaruh dalam memicu timbulnya rabun jauh.
Membaca dalam posisi berbaring (tiduran) akan menimbulkan berbagai keluhan mata yang terjadi akibat mata lelah karena saat membaca dalam posisi berbaring tanpa disadari jarak antara mata dengan buku akan menjadi lebih dekat. Hal ini akan memaksa mata untuk berakomodasi terus menerus agar bayangan jatuh tepat di retina.
Mata yang berakomodasi terus menerus akan menjadi cepat lelah sehingga timbul keluhan-keluhan seperti pandangan menjadi buram, mata perih, sakit kepala, dan lain sebagainya. Namun, keluhan keluhan ini hanya bersifat sementara. Dengan mengistirahatkan mata secara teratur maka keluhan-keluhan ini dapat diatasi.
4. Menonton TV Terlalu Dekat Dapat Merusak Mata
Tidak Benar
Menonton TV terlalu dekat hanya akan menyebabkan mata terasa sakit dan tidak nyaman untuk sementara. Saat mata digunakan untuk menonton TV terlalu dekat maka otot-otot mata akan berakomodasi terus menerus dan mata cenderung lupa untuk berkedip sehingga mata menjadi cepat lelah dan kering.
Hal ini menyebabkan kualitas penglihatan menjadi terganggu. Namun keluhan-keluhan ini hanya bersifat sementara. Untuk mengatasinya ada baiknya untuk tidak lupa mengistirahatkan mata dengan mengalihkan fokus penglihatan atau dengan melihat sesuatu di tempat yang lebih jauh setiap 15-30 menit.
Yang perlu dikhawatirkan dari menonton TV adalah efek dari sinar biru yang dipancarkan oleh TV. Sinar ini dapat menimbulkan kerusakan mata pada anak karena sinar ini berpotensi menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang menimbulkan kerusakan pada retina mata anak.
Oleh karena itu jelaslah bahwa yang dapat menimbulkan kerusakan pada mata bukanlah jarak menonton yang terlalu dekat terhadap layar TV, namun lamanya paparan terhadap layar TV dan media-media lain yang memancarkan sinar biru seperti komputer, lampu neon, dan lain sebagainya.
5. Pengguna Kacamata Harus Selalu Menggunakan Kacamata Terus Menerus Untuk Mencegah Mata Bertambah Rusak
Tidak Benar
Jika pengguna kacamata melihat tanpa menggunakan kacamata, maka semua benda akan terlihat tidak fokus dan mata akan dipaksa bekerja lebih keras untuk memfokuskan benda tersebut. Mata yang dipaksa bekerja keras dengan berakomodasi terus menerus akan cepat menjadi lelah dan timbul keluhan berupa sakit kepala, mata perih, dan penglihatan kabur.
Namun hal ini tidak akan menimbulkan kerusakan jangka panjang terhadap mata. Kaca mata akan membantu anda untuk melihat dengan lebih baik tanpa mata harus bekerja keras. Dengan menggunakan kacamata maka penglihatan tidak akan memburuk dengan cepat, namun tidak menggunakan kacamata pun tidak akan merusak mata anda secara permanen.
6. Semua Kebutaan Dapat Disembuhkan Dengan Donor Mata
Tidak benar
Yang dimaksud dengan donor mata dalam dunia kedokteran adalah mendonorkan bagian kornea mata, bukan mendonorkan bola mata seutuhnya. Kornea merupakan lapisan paling depan dari bola mata yang berwarna transparan. Kornea yang bersifat transparan ini akan meneruskan cahaya yang masuk ke mata menuju ke sel sel penerima cahaya di retina.
Jika terjadi kerusakan pada kornea mata karena berbagai hal, seperti infeksi, trauma mata, dan lainnya, maka kornea mata dapat berubah menjadi keruh. Korena mata yang keruh tidak dapat menjalankan peranannya untuk meneruskan cahaya ke retina, sehingga penderita tidak dapat melihat apa-apa dalam keadaan kornea mata yang keruh (buta).
Donor kornea bertujuan untuk mengembalikan fungsi penglihatan bagi pasien-pasien yang mengalami kebutaan akibat kerusakan kornea dengan mengembalikan kejernihan kornea mata. Karena itu, tidak semua jenis kebutaan dapat diobati dengan donor kornea.
7. Mata Merah Disebabkan oleh Paparan Debu dan Asap
Tidak selalu benar.
Tidak semua mata merah disebabkan oleh debu dan asap. Mata merah dapat juga ditimbulkan akibat adanya iritasi oleh bahan kimia, alergi, ataupun infeksi, baik infeksi bakteri, virus ataupun jamur. Sangat penting untuk membedakan berbagai penyebab dari mata merah ini karena masing-masing memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
Mata merah akibat iritasi bahan kimia dapat diketahui jika sebelumnya terdapat riwayat paparan mata terhadap bahan kimia. Hal ini harus segera diatasi dengan membasuh mata dengan air mengalir. Mata merah yang disebabkan oleh alergi umumnya disertai dengan keluhan mata terasa gatal, berwarna merah dan berair.
Salah satu cara mengatasinya adalah dengan menghindari pajanan terhadap sumber alergi atau dengan memberikan obat tetes antihistamin untuk mengatasi gejala-gejala yang ada. Sementara mata merah yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan adanya kotoran mata (belek) dan mata terasa perih/sakit. Mata merah akibat infeksi dapat diatasi dengan pemberian obat tetes mata yang mengandung antibotik.
8. Semua Mata Merah Dapat Diobati Dengan Obat Tetes Mata
Tidak selalu benar
Terdapat berbagai jenis obat tetes mata. Tergantung dengan penyebab timbulnya mata merah, maka tetes mata yang diberikan pun berbeda-beda. Jika pemilihan obat tetes mata tidak sesuai dengan penyebabnya maka keluhan mata merah dapat terus berlanjut bahkan menjadi bertambah parah.
Mata merah yang disebabkan oleh glaucoma ataupun infeksi tidak dapat diobati dengan obat tetes mata yang dijual bebas di pasaran. Untuk mengatasi mata merah akibat infeksi pun tersedia beberapa jenis obat tetes mata yang berbeda tergantung penyebab infeksinya, apakah disebabkan oleh virus, jamur ataupun bakteri.
Karena itu penggunaan obat tetes mata sebaiknya berada di bawah pantauan dokter. Obat tetes mata tidak boleh digunakan secara sembarangan, dan berlarut-larut. Penggunaan obat tetes mata yang tidak sesuai anjuran dan berlarut-larut dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Label:
ARTIKEL SEPUTAR MATA
DETAIL
ORDER
Label:
ARTIKEL SEPUTAR MATA
DETAIL
ORDER
Langganan:
Postingan (Atom)
Pengikut
Labels
- ARTIKEL SEPUTAR MATA (25)
- SOFTLENS (4)