CONTACT PERSON

XL : 087778642742
AS : 085213094707
3 : 08967681983
PIN BB :27CA86C7
FB : OPTIK SOFYAN

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

JASA PENGIRIMAN

Nomor Resi JNE

Kategori Produk

Label

Kategori Produk :
BANTU LIKE DAN SHARE YA SOB

TIPS MEMILIH KACAMATA SESUAI BENTUK WAJAH

Sebelum memilih kacamata atau sunglasses yang akan anda gunakan, ada baiknya kita mengetahui model frame yang tepat untuk dipakai di wajah kita, disini saya memberikan tips-tips memilih bentuk kacamata menurut bentuk wajah   si pemakai.

Meski awalnya Kacamata atau sunglasses diciptakan untuk membantu penglihatan atau melindungi mata dari sinar matahari, namun saat ini kacamata sudah menjadi bagian dari trend mode di dunia fashion. Pemilihan  frame kacamata yang tepat dapat membuat wajah anda terlihat semakin menarik dan semakin modis. Yang terpenting adalah anda harus megetahui  bentuk frame seperti apa yang paling cocok dengan wajah anda. Oleh karena itu, daripada anda harus mencobanya satu persatu seluruh persediaan kacamata yang ada di toko dan akhirnya bingung memustuskan kacamata seperti apa yang cocok dengan anda, ada baiknya membaca tips-tips berikut terlebih dahulu sehingga nantinya anda dengan mudah dapat memilih kacamata atau sunglasses yang terbaik sesuai dengan bentuk wajah anda.
Secara garis besar bentuk wajah manusia dibagi menjadi tujuh jenis wajah yang berbeda, yaitu: Oval, Persegi (Bujur Sangkar), Bulat, Oblong (Persegi Panjang), Segitiga, Hati, dan Diamond. Agar tips ini lebih menarik, kami juga berikan contoh selebriti yang memiliki jenis wajah dimaksud.
Oval
Julia Roberts Memiliki Wajah Oval
Bentuk wajah oval merupakan bentuk yang ideal karena memiliki proporsi yang seimbang. Area dagu sedikit lebih sempit daripada dahi dan memiliki posisi tulang pipi yang tinggi. Banyak bentuk frame yang sesuai dengan jenis wajah seperti ini. Namun untuk menjaga agar tetap terlihat seimbang, pilih frame kacamata yang sedikit lebih lebar daripada bagian terluas wajah anda. Tips lainnya adalah pilih frame berbentuk persegi  agar sudut wajah terlihat lebih jelas. Hindari frame dengan ukuran terlalu besar.
Wajah Oval Dengan Frame Model Persegi & Bentuk Lainnya Terlihat Pas Asal Tidak Terlalu Besar
Persegi (Bujur Sangkar)
Brad Pitt Memiliki Wajah Persegi
Seperti Brad Pitt, wajah persegi memiliki garis rahang yang kuat, dahi lebar, dan dagu persegi sehingga proporsi antara panjang dan lebar muka sama besar. Untuk membuat wajah persegi terlihat lebih panjang dan memberikan efek sudut yang lembut, cobalah model bingkai yang sempit. Bisa juga menggunakan bentuk oval, bundar, butterfly, atau frame dengan temple (lengan kacamata yang menempel pada telinga) menempel di tengah lensa atau berhubungan dengan bingkai bagian atas lensa. Hindari menggunakan kacamata berbentuk kotak karena akan membuat wajah terlihat lebih kaku. Juga hindari temple yang menempel pada bagian bawah bingkai lensa karena akan memberikan penekanan pada area dagu.
Wajah Persegi Dengan Frame Model Butterfly, Bingkai Menempel Di Atas Lensa, Atau Temple Menempel Di Tengah
Bulat
Cameron Diaz Memiliki Wajah Bulat
Seperti Cameron Diaz, bentuk wajah ini memiliki pipi yang penuh, garis lengkung bulat (tidak bersudut), dan memiliki ukuran yang sama antara panjang dan lebar wajah. Untuk itu, agar wajah bulat terlihat lebih kurus dan panjang, coba gunakan frame dengan bentuk persegi. Anda juga bisa menggunakan frame yang memiliki sudut geometris untuk menajamkan bentuk wajah anda. Atau pilih bentuk frame yang dapat memusatkan perhatian pada area wajah bagian atas seperti frame dengan temple yang terhubung dengan bagian atas dari bingkai lensa. Pilih bentuk bridge (bagian kacamata yang menyangga pada hidung) yang bening agar dapat melebarkan mata anda. Hindari menggunakan frame bentuk bulat karena membuat wajah anda semakin bundar, dan hindari frame yang terlalu besar karena wajah anda akan terlihat semakin pendek.
Wajah Bulat Dengan Frame Bersudut Lancip, Temple Menempel Pada Bingkai Atas, Atau Model Persegi
Oblong
Denzel Washington Memiliki Wajah Oblong
Contohnya Denzel Washington, ini adalah bentuk dimana wajah terlihat lebih panjang dibandingkan lebarnya, memiliki garis pipi yang panjang, bahkan juga terkadang memiliki hidung yang panjang. Oleh karena itu, agar wajah terlihat lebih pendek dan seimbang, cobalah untuk memilih bentuk frame yang lebih dalam dan lebar. Gunakan kaca lensa yang lebar. Pilih bentuk temples (lengan kacamata) yang dekoratif atau kontras agar wajah dapat terlihat lebih lebar, atau pilih bridge yang rendah agar wajah terlihat lebih pendek. Hindari bentuk frame yang kecil dan sempit karena semakin memperpanjang bentuk wajah anda.
Wajah Oblong Dengan Frame Model Lensa Lebar Atau Dengan Tempel Yang Dekoratif
Segitiga
Renee Zelweger Memiliki Wajah Segitiga
Sepert Renee Zelweger, bentuk wajah segitiga memiliki dahi yang sempit serta pipi dan dagu yang lebih lebar. Oleh karena itu, untuk mempertegas bagian atas yang sempit agar terlihat lebih lebar, cobalah frame yang memiliki aksen warna atau detail yang kuat pada bagian tengah sampai ke bagian atas bingkai. Misalnya: bentuk semi rimless (bingkai yang hanya menutupi setengah lensa ke atas), bentuk “cat eye”, atau bingkai dengan bagian atas yang tebal . Hindari bingkai dengan bagian temple yang rendah atau frame yang sempit.
Wajah Segitiga Dengan Frame Model Bingkai Atas Tebal, Cat Eye, Atau Semi Rimless
Hati
Jennifer Memiliki Wajah Hati
Seperti Jennifer Aniston, bentuk wajah hati memiliki bagian yang lebar pada bagian dahi dan tulang pipi dan akan semakin meruncing sampai bagian dagu. Untuk meminimalkan bagian atas wajah yang lebar, cobalah bentuk frame yang lebih tebal pada bagian bawahnya. Bisa juga memilih frame dengan bagian temple yang rendah atau bentuk frame bulat untuk mengurangi area pada dahi. Gunakan frame dengan warna dan bahan material yang ringan, misalnya model frame rimless (lensa tanpa bingkai). Hindari: frame dengan bingkai atas yang tebal atau temple yang memiliki dekorasi, karena membuat wajah bagian atas semakin jadi pusat perhatian dan akan terlihat lebih besar.
Wajah Hati Dengan Frame Model Temple Rendah, Tebal Di Bagian Bawah, Atau Rimless
Diamond
Linda Evangelista Memiliki Wajah Diamond
Seperti Linda Evangelista, bentuk wajah diamond memiliki jarak antara garis rahang dan area mata yang sempit, dan memiliki tulang pipi yang menonjol dengan dagu yang sempit. Oleh karena itu untuk memfokuskan pada area mata dan mengurangi bentuk tulang pipi, cobalah frame yang memiliki garis yang detail dan kuat pada bagian alis seperti model cat eye. Solusi lain adalah frame rimless atau frame oval, agar tulang pipi terlihat lebih bercahaya. Hindari frame dengan model sempit agar batas mata tidak terlihat semakin sempit.
Wajah Diamond Dengan Frame Model Oval, Cat Eye, Atau Rimless
 
Semoga tips ini dapat menjadi bekal yang bermanfaat untuk anda, selanjutnya anda bisa berkonsultasi dengan optician di kota anda, atau bisa hubungi SOFYAN OPTIKAL 
Selamat Mencoba!
Semakin beragamnya bentuk dan tren kacamata saat ini tentunya membuat kita seringkali kebingungan memilih yang sesuai dengan bentuk wajah. Tak jarang kacamata yang kita kenakan kurang cocok dan malah justru membuat penampilan kurang sedap dipandang. Tips berikut mungkin bisa menjadi panduan Anda dalam memilih kacamata agar tidak menyesal di kemudian hari. Wajah Bundar Untuk bentuk wajah bundar, ada baiknya untuk memilih frame berbentuk persegi atau kotak dengan lensa yang sedikit lebih lebar agar wajah terlihat panjang dan berdimensi. Frame berbentuk bulat atau oval hanya akan membuat wajah Anda nampak lebih bundar. Wajah Persegi Jika Anda memiliki wajah dengan rahang yang kokoh, pilihlah kacamata dengan sudut melengkung (oval atau bulat) untuk menyamarkan bentuk rahang. Hindari kacamata berbingkai persegi. Wajah Hati Bingkai yang ramping akan sangat cocok bagi pemilik wajah dengan dahi lebar dan dagu yang meruncing ini. Bahkan kacamata tanpa bingkai (frameless glasses) juga bisa menjadi pilihan yang baik. Selain itu pilihlah frame dan lensa yang melebar kebawah agar tulang pipi dapat tersamarkan. Wajah Segitiga Wajah segitiga memiliki bagian dahi yang sempit namun melebar pada daerah rahang dan pipi. Kenakan kacamata dengan pinggiran yang tebal serta melebar ke atas (cat-eye). Pastikan bentuk kacamata Anda dapat menyeimbangkan sisi atas wajah dengan bawah. Wajah Lonjong/Panjang Pemilik wajah lonjong atau biasa disebut oblong, biasanya mempunyai garis pipi yang lurus dan lebih panjang dari lebar wajah. Pilihlah frame tebal berbentuk kotak yang melebar kesamping untuk menguatkan karakter pada wajah dan membuat kesan wajah terlihat lebih pendek. Wajah Oval Wajah dengan bentuk bulat telur adalah bentuk wajah yang sempurna. Berbahagialah Anda yang memiliki bentuk wajah ini karena cocok menggunakan model kacamata apapun. Pilihlah model frame yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil agar besarnya tetap proporsional di wajah Anda

Source: http://www.optikmelawai.com/style_idea/cara-memilih-kacamata-sesuai-bentuk-wajah/123/
Semakin beragamnya bentuk dan tren kacamata saat ini tentunya membuat kita seringkali kebingungan memilih yang sesuai dengan bentuk wajah. Tak jarang kacamata yang kita kenakan kurang cocok dan malah justru membuat penampilan kurang sedap dipandang. Tips berikut mungkin bisa menjadi panduan Anda dalam memilih kacamata agar tidak menyesal di kemudian hari. Wajah Bundar Untuk bentuk wajah bundar, ada baiknya untuk memilih frame berbentuk persegi atau kotak dengan lensa yang sedikit lebih lebar agar wajah terlihat panjang dan berdimensi. Frame berbentuk bulat atau oval hanya akan membuat wajah Anda nampak lebih bundar. Wajah Persegi Jika Anda memiliki wajah dengan rahang yang kokoh, pilihlah kacamata dengan sudut melengkung (oval atau bulat) untuk menyamarkan bentuk rahang. Hindari kacamata berbingkai persegi. Wajah Hati Bingkai yang ramping akan sangat cocok bagi pemilik wajah dengan dahi lebar dan dagu yang meruncing ini. Bahkan kacamata tanpa bingkai (frameless glasses) juga bisa menjadi pilihan yang baik. Selain itu pilihlah frame dan lensa yang melebar kebawah agar tulang pipi dapat tersamarkan. Wajah Segitiga Wajah segitiga memiliki bagian dahi yang sempit namun melebar pada daerah rahang dan pipi. Kenakan kacamata dengan pinggiran yang tebal serta melebar ke atas (cat-eye). Pastikan bentuk kacamata Anda dapat menyeimbangkan sisi atas wajah dengan bawah. Wajah Lonjong/Panjang Pemilik wajah lonjong atau biasa disebut oblong, biasanya mempunyai garis pipi yang lurus dan lebih panjang dari lebar wajah. Pilihlah frame tebal berbentuk kotak yang melebar kesamping untuk menguatkan karakter pada wajah dan membuat kesan wajah terlihat lebih pendek. Wajah Oval Wajah dengan bentuk bulat telur adalah bentuk wajah yang sempurna. Berbahagialah Anda yang memiliki bentuk wajah ini karena cocok menggunakan model kacamata apapun. Pilihlah model frame yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil agar besarnya tetap proporsional di wajah Anda

Source: http://www.optikmelawai.com/style_idea/cara-memilih-kacamata-sesuai-bentuk-wajah/123/

TIPS MEMILIH LENSA BERWARNA DAN KELEBIHANNYA


Kali ini saya akan memberikan tips-tips dalam memilih warna untuk mendapatkan hasil yang dinginkan pengguna kacamata.
Pemberian warna ini memiliki fungsi sebagai berikut :
1     .    Mengurangi intensitas cahaya yang menuju mata.
2     . Mengurangi sinar – sinar yang berbahaya dengan menyerapnya. Selain itu penggunaan lensa berwarna dapat mengurangi tingkat ketidaknyamanan visual 40% dibandingkan dengan lensa tidak berwarna. Berkurangnya rasa tidak nyaman tersebut sampai 70%. Pemakaian kacamata dengan lensa berwarna dapat mengurangi stres visual dibandingkan dengan pemakaian kacamata biasa, Stres visual dapat disebabkan oleh aktivitas seperti membaca, menonton TV atau bekerja berjam-jam di depan komputer.
Saat ini banyak sekali warna yang disediakan untuk lensa kacamata. Berikut ini panduan dalam memilih warna yang tepat untuk kacamata Anda.

Lensa Abu-abu
mengurangi intensitas sinar, namun tidak mengganggu warna

Lensa Coklat
mengurangi pantulan sinar, termasuk kilauan frekuensi warna biru dari sinar matahari. Namun dapat mendistorsi warna

Lensa Kuning
Mengurangi kilauan warna biru lebih baik dibandingkan Lensa coklat, namun distorsi warna yang diberikan tinggi
Lensa Hijau

Mengurangi kilauan dan membantu menyaring sebagian sinar biru. Lensa warna ini menghasilkan kontras yang baik.

Lensa Pink
Pilihan yang baik, jika Anda terlibat dalam olahraga air atau aktivitas luar ruang lain. Lensa ini memberikan kontras yang baik untuk latar belakang hijau dan biru
Nah, selamat memilih warna lensa sesuai kebutuhan Anda

mau coba menggunakan lensa berwarna?? jangan bingung,,,, tinggal pesan saja di SOFYAN OPTIKAL,,kami menyediakan semua jenis lensa berwarna, dari lensa normal sampai lensa untuk koreksi penglihatan..

TIPS MERAWAT SOFTLENS

TIPS MERAWAT SOFTLENS

 

Untuk penggunaan softlens yang nyaman dan berkesinambungan, sangatlah penting untuk mengikuti instruksi dari OPTIKAL. Kegagalan untuk mengikuti cara perawatan softlens dapat berakibat berkembangnya problem serius pada mata, selain akan menimbulkan iritasi juga dapat terjadi hal yang sangat vatal pada mata anda. Membersihkan dan membilas softlens adalah sangat diperlukan untuk menghilangkan lendir, sekresi, dan deposit (kotoran) yang mungkin dapat terakumulasi selama masa pemakaian softlens. Lakukan hal ini segera sebelum dan setelah melepas softlens untuk meminimalkan resiko infeksi.
Kuman dan bakteri yang berbahaya hanya dapat dihilangkan dengan membersihkan, membilas, dan mensterilkan softlens. Berikut ini beberapa point penting yang perlu anda perhatikan dalam kebersihan softlens anda :
1. Gunakan cairan softlens yang baru dan belum kadaluarsa.
2. Jangan pernah gunakan cairan pembersih yang digunakan khusus untuk hard lens
3. Jangan pernah menaruh softlens anda di mulut atau menggunakan cairan pembersih lain selain yang     direkomendasikan untuk melumasi softlens anda
4. Jangan pernah membilas softlens di air kran, karena air kran dapat saja terkontaminasi kuman maupun zat kimia lain yang dapat merusak lensa dan dapat menimbulkan infeksi mata.
5. Gosok dua bagian sisi soft lens di atas telapak tangan kiri anda dengan jari telunjuk kanan.
6. Usahakan kuku jari tangan kanan anda harus pendek, selain menjaga agar softlen tidak sobek saat dibersihkan, juga mempermudah pemasangan softlens pada mata anda.
7. Taruh setiap softlens ke dalam tempatnya dan pastikan softlens anda terendan di dalam cairan softlens selama tidak dalam masa pemakaian. Jika softlens dibiarkan kering terlalu lama, maka softlens tersebut bisa menjadi kering dan kaku. Jika sudah kering total, maka softlens tersebut rusak.
8. Mintalah saran dari eye care practitioner jika softlens kamu akan disimpan untuk periode yang cukup lama. Karena softlens dapat menjadi sumber bakteri, setelah direndam, buanglah cairan softlens yang lama dengan yang baru lalu bersihkan dan bilaslah tempat softlens anda secara teratur dengan cairan steril yang direkomendasikan dan keringkan di udara terbuka.
9. Softlens anda perlu untuk diganti secara berkala berdasarkan masa pakai yang ditentukan oleh pabrik pembuat softlens tersebut maupun berdasarkan saran praktisi mata anda.
10. Membersihkan tempat softlens
Media softlens sendiri pastinya tidak boleh dilupakan. Kamu dapat membersihkan tempat softlens minimal sekali sehari untuk menjaganya tetap steril. Bagaimana caranya? Rendam kotak softlens di dalam air panas untuk mensterilkannya. Hal ini bisa kamu lakukan sebelum melepas softlens. Jadi, kotak softlens siap untuk ditempati softlens lagi setelah dilepas!
Sebagai informasi, jika bisa sih sebaiknya kuku-kuku jari tanganmu tidak panjang agar tidak mengenai mata saat memakai softlens dan pastinya tidak merobek softlens. Oya, ada yang bilang memakai softlens tidak cocok bagi mereka yang tidak disiplin. Tapi, sebenarnya pandangan itu salah menurut SoftlensMurah.org. Justru dengan memakai softlens dan terbiasa merawat softlens, hal ini akan membuat kamu menjadi lebih disiplin dan telaten.

Demikian tips merawat lensa kontak agar tetep awet dan nyaman digunakan semoga bermanfaat :) 

Jangan pelit untuk berbagi tips sehat ini, share kpada teman-teman pengguna softlens lainnya.

TIPS AMAN MENGGUNAKAN SOFT LENS UNTUK PEREMPUAN



TIPS AMAN MENGGUNAKAN SOFT LENS UNTUK LADIES.



Jika digunakan dengan benar, lensa kontak tentunya bisa sangat menguntungkan, terutama bagi Anda yang mengalami gangguan penglihatan jauh. Dengan menggunakan lensa kontak, Anda bisa melihat hampir sama jelasnya dengan mata normal tanpa perlu menggunakan kaca mata yang seringkali menimbulkan rasa kurang nyaman di hidung atau di sekitar telinga. Selain itu, lensa kontak juga bisa digunakan saat melakukan berbagai aktvitas seperti olahraga. Lensa kontak sekaligus juga bisa menjadi aksesoris dengan berbagai variasi warna yang tersedia. Akan tetapi, ada baiknya Anda memahami hal-hal yang berkaitan dengan keamanan pemakaian lensa kontak. Berikut beberapa tips sederhana dari optik sofyan yang bisa menjadi panduan Anda.
Pastikan mengunjungi ahli kaca mata yang mempunyai izin praktek dari dinas kesehatan (optikal) paling tidak sekali setahun untuk memastikan kalau Anda mendapatkan resep yang tepat untuk gangguan penglihatan Anda. Hal ini juga berfungsi untuk mematikan kalau lensa yang Anda pakai tidak menimbulkan masalah apapun.
Pilihlah optikal yang berkualitas dan pastikan Anda mengikuti saran mereka berkaitan dengan pemilihan lensa yang tepat bagi mata Anda.
Sebaiknya hindari pemakaian lensa kontak di saat tidur. Selain itu, jangan pernah tertarik berganti lensa dengan pemakai lainnya. Resep Anda belum tentu sama dengan mereka.
Jika lensa kontak Anda menimbulkan iritasi, segera lepaskan dan berkonsultasilah dengan dokter untuk saran lebih lanjut.
Jangan lupa memakai lensa kotak hanya sampai batas waktu yang ditentukan.

Tip Memakai Lensa Kontak
Saat pertama kali memakai lensa kontak, mungkin Anda akan merasa agak cemas dan merasa seperti ada yang mengganjal di mata (tentu saja, karena ada benda asing dimata anda) ,  tapi Anda akan terbiasa seiring waktu. Pertama sekali, pastikan Anda sudah mencuci tangan dengan bersih sebelum memegang lensa. selain itu, keringkan tangan terlebih dahulu dengan handuk yang bersih. Cara terbaik memasukkan lensa adalah dengan mengambilnya dari tempat lensa dan menempatkannya di ujung jari telunjuk.
Selanjutnya, tarik ke bawah kelopak bawah mata dengan jari tengah tangan yang sama. Tarik ke atas kelopak mata atas dengan jari telunjuk tangan yang satunya kemudian lihat ke atas. Tempatkan lensa pada bagian bawah mata yang berwarna putih kemudian angkat tangan Anda. Lihat ke bawah dan tutup mata Anda, lensa akan menemukan posisi yang tepat. Lakukan hal yang sama pada mata yang satunya. Dengan sedikit latihan, Anda akan mahir memasukkan lensa Anda dengan cepat tanpa masalah yang berarti.

Jaga lensa agar tetap di mata kanan atau kiri
Banyak pemakai lensa kontak yang mempunyai resep yang berbeda untuk kedua mata. Hal ini bisa disebabkan mata yang satu lebih lemah dibandingkan yang lain atau hanya karena ukuran mata yang satu berbeda dengan yang lain. Kalau Anda mempunyai resep lensa kontak yang berbeda pada kedua mata, sangat penting untuk menjaga agar lensa tidak masuk ke mata yang salah.
Sebagian besar optikal menganjurkan Anda untuk menyelesaikan satu per satu. Misalnya, jika hendak mengeluarkan atau memasukkan jangan serentak. Keluarkan dari satu sisi mata terlebih dahulu dan langsung letakkan di tempat penyimpanan, baru dilanjutkan dengan mata satunya. Hal ini juga dilakukan saat pemakaian. Cara ini, menurut sebagian besar optikal, efektif menghindari kemungkinan salah pakai.

Memakai makeup dengan lensa kontak
Jika hendak memakai makeup, maka soft contact lense dimasukkan sebelum memakai makeup, sedangkan hard contact lense sebaiknya dimasukkan setelah memakai makeup. Tip lainnya adalah dengan menghindari maskara yang berfungsi melentikkan bulu mata serta maskara yang tahan air. Sebaiknya, Anda juga jangan memakai eyeliner di garis bulu mata. Jika Anda dituntut untuk selalu memakai makeup, pilihlah makeup dengan cara membaca label terlebih dahulu. Ada juga produk-produk tetentu yang telah diuji coba dan dinyatakan aman bagi pemakai lensa kontak.

Hairspray dengan lensa kontak
Idealnya, Anda memakai hairspray sebelum memasukkan lensa kontak. Hal ini untuk menghindari masuknya sisa hairspray yang akan tetap berada di udara selama beberapa detik setelah penyemprotan. Bahan sisa ini bisa mengganggu lensa kontak dan memicu berbagai masalah mulai dari rasa tidak nyaman ringan hingga infeksi. Jika harus memasukkan lensa kontak sebelum memakai hairspray, tutuplah mata selama menggunakan hairspray dan beberapa detik setelahnya.
Jadwal pemakaian lensa kontak

Bagi Anda yang masih baru mengenakan lensa kontak, Anda biasanya memerlukan waktu penyesuaian sebelum memakai lensa untuk jangka waktu yang lama. Optician biasanya akan merekomendasikan jadwal pemakaian. Jadwal ini biasanya termasuk memakai lensa kontak untuk jangka pendek pada beberapa hari pertama selanjutnya menambah waktu pemakaian. Dengan mengikuti jadwal ini, Anda akan terhindar dari ketidaknyamanan yang berkaitan dengan pemakaian lensa kontak terlalu lama sebelum mata terbiasa.

Membersihkan makeup dan lensa kontak
Pastikan dulu Anda sudah mengeluarkan lensa kontak sebelum membersihkan makeup. Hal ini berlaku untuk soft maupun hard contact lenses. Hal ini sangat penting untuk menghindari dampak masuknya sisa makeup ke dalam mata saat proses pembersihan. Jika sisa makeup ini masuk ke lensa kontak maka bisa menambah rasa tidak nyaman sekaligus memicu infeksi jika sia makeup tersebut merusak permukaan mata.

Demikian tips pendek dari optik sofyan, insya Allah nanti akan kami posting juga tips merawat soft lens agar selalu nyaman saat digunakan..

jangan pelit untuk share kepada teman pengguna soft lens lainnya..

SEJARAH KACAMATA

SEJARAH KACAMATA



Tadinya bingung mAU bikin artikel tentang apa, akhirnya setelah seminggu mikir, (bohong banget) saya putukan untuk bikin artikel tentang sejarah KACAMATA,, mangga disimak..


Kacamata merupakan salah satu penemuan terpenting dalam sejarah kehidupan umat manusia. Setiap peradaban mengklaim sebagai penemu kacamata. Akibatnya, asal-usul kacamata pun cenderung tak jelas dari mana dan kapan ditemukan.
Lutfallah Gari, seorang peneliti  sejarah sains dan teknologi Islam dari Arab Saudi mencoba menelusuri rahasia penemuan kacamata secara mendalam. Ia mencoba membedah sejumlah sumber asli dan meneliti literatur tambahan.

Investigasi yang dilakukannya itu membuahkan sebuah titik terang. Ia menemukan fakta bahwa peradaban Muslim di era keemasan memiliki peran penting dalam menemukan alat bantu baca dan lihat itu.
Lewat tulisannya bertajuk The Invention of Spectacles between the East and the West, Lutfallah mengungkapkan, peradaban Barat  kerap mengklaim sebegai penemu kacamata. Padahal, jauh sebelum masyarakat Barat mengenal kacamata, peradaban Islam telah menemukannya. Menurut dia, dunia Barat  telah membuat sejarah penemuan kacamata yang kenyataannya hanyalah sebuah mitos dan kebohongan belaka.
”Mereka sengaja membuat sejarah bahwa kacamata itu muncul saat Etnosentrisme,” papar Lutfallah.
Menurut dia,  sebelum peradaban manusia mengenal kacamata, para ilmuwan tdari berbagai peradaban telah menemukan lensa.  Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kaca.
Lensa juga dikenal pada beberapa peradaban seperti Romawi, Yunani, Hellenistik dan Islam. Berdasarkan bukti yang ada, lensa-lensa pada saat itu tidak digunakan untuk magnification (perbesaran), tapi untuk pembakaran. Caranya dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus lensa/titik api lensa.
Oleh karena itu, mereka menyebutnya dengan nama umum “pembakaran kaca/burning mirrors”. ”Hal ini juga tercantum dalam beberapa literatur yang dikarang  sarjana Muslim pada era peradaban Islam,” tutur Lutfallah. Menurut dia,  fisikawan Muslim legendaris, Ibnu al-Haitham (965 M-1039 M), dalam karyanya bertajuk Kitab al-Manazir (tentang optik) telah mempelajarai masalah perbesaran benda dan pembiasan cahaya.
Ibnu al-Haitam mempelajari pembiasan cahaya melewati sebuah permukaan tanpa warna seperti kaca, udara dan air. “Bentuk-bentuk benda yang terlihat tampak menyimpang ketika terus melihat benda tanpa warna”. Ini merupakan bentuk permukaan seharusnya benda tanpa warna,” tutur al-Haitham seperti dikutip Lutfallah.
Inilah salah satu fakta yang menunjukkan betapa ilmuwan Muslim Arab pada abadke-11 itu telah mengenali kekayaan perbesaran gambar melalui permukaan tanpa warna. Namun,  al-Haitham belum mengetahui  aplikasi yang penting dalam fenomena ini. Buah pikir yang dicetuskan Ibnu al-Haitham itu merupakan hal yang paling pertama dalam bidang lensa.
Paling tidak, peradaban Islam telah mengenal dan menemukan lensa lebih awal tiga ratus tahun dibandingkan Masyarakat Eropa. Menurut Lutfallah, penemuan kacamata dalam peradaban Islam terungkap dalam puisi-puisi karya  Ibnu al-Hamdis (1055 M- 1133 M). Dia menulis sebuah syair yang menggambarkan tentang kacamata. Syair itu ditulis  sekitar200 tahun,  sebelum masyarakat Barat menemukan kacamata. Ibnu al-Hamdis menggambarkan kacamata lewat syairnya antara lain sebagai berikut:
”Benda bening menunjukkan tulisan dalam sebuah buku untuk mata, benda bening seperti air, tapi benda ini merupakan batu. Benda itu meninggalkan bekas kebasahan di pipi, basah seperti sebuah gambar sungai yang terbentuk dari keringatnya,” tutur al-Hamdis.
Al-Hamdis melanjutkan, ”Ini seperti seorang yang manusia yang pintar, yang menerjemahkan sebuah sandi-sandi kamera yang sulit diterjemahkan. Ini juga sebuah pengobatan yang baik bagi orang tua yang lemah penglihatannya, dan orang tua menulis kecil dalam mata mereka.”
Syair al-Hamids itu telah mematahkan klaim peradaban Barat sebagai penemu kacamata pertama.
Pada puisi ketiga, penyair Muslim legendaris itu mengatakan, “Benda ini tembus cahaya (kaca) untuk mata dan menunjukkan tulisan dalam buku, tapi ini batang tubuhnya terbuat dari batu (rock)”.
Selanjutnya dalam dua puisi, al-Hamids menyebutkan bahwa kacamata merupakan alat  pengobatan yang terbaik bagi orang tua yang menderita cacat/memiliki penglihatan yang lemah. Dengan menggunakan kacamata, papar al-Hamdis, seseorang akan melihat garis pembesaran.
Dalam puisi keempatnya, al-Hamdis mencoba menjelaskan dan menggambarkan kacamata sebagai berikut: “Ini akan meninggalkan tanda di pipi, seperti sebuah sungai”. Menurut penelitian Lutfallah, penggunaan kacamata mulai meluas di dunia Islam pada abad ke-13 M. Fakta itu terungkap dalam lukisan, buku sejarah, kaligrafi dan syair.
Dalam salah satu syairnya, Ahmad al-Attar al-Masri telah menyebutkan kacamata. “Usia ua datang setelah muda, saya pernah mempunyai penglihatan yang kuat, dan sekarang mata saya terbuat dari kaca.” Sementara itu,sSejarawan al-Sakhawi, mengungkapkan,  tentang seorang kaligrafer Sharaf Ibnu Amir al-Mardini (wafat tahun 1447 M). “Dia meninggal pada usia melewati 100 tahun; dia pernah memiliki pikiran sehat dan dia melanjutkan menulis tanpa cermin/kaca. “Sebuah cermin disini rupanya seperti lensa,” papar al-Sakhawi.
Fakta lain yang mampu membuktikan bahwa peradaban Islam telah lebih dulu menemukan kacamata adalah pencapaian dokter Muslim dalam ophtalmologi, ilmu tentang mata.   Dalam karanya tentang ophtalmologi, Julius Hirschberg , menyebutkan, dokter spesialis mata Muslim tak menyebutkan kacamata.  ”Namun itu tak berarti bahwa peradaban Islam tak mengenal kacamata,” tegas Lutfallah. desy susilawati
Eropa dan Penemuan Kacamata
Roger Bacon
Pada abad ke-13 M, sarjana Inggris, Roger Bacon (1214 M – 1294 M), menulis tentang kaca pembesar dan menjelaskan bagaimana membesarkan benda menggunakan sepotong kaca. “Untuk alasan ini, alat-alat ini sangat bermanfaat untuk orang-orang tua dan orang-orang yang memiliki kelamahan pada penglihatan, alat ini disediakan untuk mereka agar bisa melihat benda yang kecil, jika itu cukup diperbesar,” jelas Roger Bacon.
Beberapa sejarawan ilmu pengetahuan menyebutkan Bacon telah mengadopsi ilmu pengetahuannya dari ilmuwan Muslim, Ibnu al-Haitam. Bacon terpengaruh dengan kitab yang ditulis  al-Haitham berjudul Ktab al-Manazir Kitab tentang Optik. Kitab karya al-Haitham itu ternyata telah  diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Ide pembesaran dengan bentuk kaca telah dicetuskan jauh sebelumnya oleh al-Haitham. Namun, sayangnya dari beberapa bukti yang ada, penggunaan kaca pembesar untuk membaca pertama disebutkan dalam bukunya Bacon.
Julius Hirschberg
Julius Hirschberg, sejarawan ophthalmologi (ilmu pengobatan mata), menyebutkan dalam bukunya, bahwa perbesaran batu diawali dengan penemuan kaca pembesar dan barulah kacamata tahun 1300 atau abad ke-13 M. “Ibnu al-Haitham hanya melakukan penelitian mengenai pembesaran pada abad ke – 11 M,” cetusnya Hirschberg.
Kacamata pertama disebutkan dalam buku pengobatan di Eropa pada abad ke-14 M. Bernard Gordon, Profesor pengobatan di Universitas Montpellier di selatan Perancis, mengatakan di tahun 1305 M tentang tetes mata (obat mata) sebagai alternatif bagi orang-orang tua yang tidak menggunakan kacamata.
Guy de Chauliac

Tahun 1353 M, Guy de Chauliac menyebutkan jenis obat mata lain untuk menyembuhkan mata, dia mengatakan lebih baik menggunakan kacamata jika obat mata tidak berfungsi.
Selain para ilmuwan di atas, adapula tiga cerita yang berbeda disebutkan oleh sarjana Italia, Redi (wafat tahun 1697). Cerita pertama, disebutkan dalam manuskrip Redi tahun 1299 M. Disebutkan dalam pembukaan bahwa pengarang adalah orang yang sudah tua dan tidak bisa membaca tanpa kacamata, yang ditemukan pada zamannya.
Cerita kedua, juga diceritakan oleh Redi, menunjukkan bahwa kacamata disebutkan dalam sebuah pidato yang jelas tahun 1305 M, dimana pembicara mengatakan bahwa perlatan ini ditemukan tidak lebih cepat dari 20 tahun sebelum pidato tersebut diungkapkan.
Cerita ketiga, menyebutkan bahwa biarawan (the monk) Alexander dari Spina (sebelah timur Itali) belajar bagaimana menggunakan kacamata. Dia wafat tahun 1313 M.
Akhirnya tiga versi cerita berbeda tersebut menyebarluas, karena banyak buku lain yang mengadopsi cerita-cerita yang disebutkan Redi setelah dia wafat. Namun, beberapa sejarahwan ilmu pengetahuan mengatakan bahwa Redi telah membuat cerita bohong dan mereka tidak percaya.
Bahkan, dalam buku Julius Hirschberg, juga disebutkan tentang cerita Redi itu, ditulis antara tahun 1899 dan 1918 di Jerman dan banyak informasi yang sudah tua dan banyak yang diperbaharui. Buku tersebut kemudian diterjemahkan (tanpa revisi) ke dalam bahasa Inggris dan dipublikasikan tahun 1985. Hasilnya, cerita Redi menyebar di Inggris, artikel penelitian itu ditolak kebenaran ceritanya dan ini ditolak Julius Hirschberg.
Beberapa cerita bohong lain juga ditulis oleh seorang jurnalis di pertengahan abad ke 19 M. Dia mengklaim Roger Bacon merupakan penemu kacamata seperti. Bahkan ia juga menyebutkan bahwa biarawan (the Monk) Alexander juga telah diajarkan Roger Bacon bagaimana menggunakan kacamata. Kabar ini tentu saja dengan cepat menyebar.
Kebohongan lain juga terlihat pada sebuah nisan. Seorang pengarang menunjukkan bahwa sebuah nisan di kuburan Nasrani yang berada di gereja, tertulis sebuah kalimat, “disini beristirahat Florence, penemu kacamata, Tuhan mengampuni dosanya, tahun 1317″. Masih banyak cerita atau mitos lainnya tentang penemu dan pembuatan kacamata di Eropa. Semua mengklaim sebagai penemu pertama alat bantu baca dan melihat itu.

BIAR LEBIH BERMANFAAT TOLONG DI SHARE YA.. :)

MACAM-MACAM KELAINAN PADA MATA





Yakinkah Anda bahwa kondisi mata Anda baik-baik saja? Mata merupakan bagian tubuh manusia yang rentan mengalami gangguan baik disebabkan oleh penyakit turunan ataupun kebiasaan sehari-hari yang dapat merusak fungsi mata.
Aktifitas seseorang akan sangat terganggu ketika matanya mengalami masalah karena mata sangat penting peranannya dalam menunjang kualitas kehidupan yang baik.
Kondisi mata yang tidak normal atau mengalami masalah bisa dilihat dari beberapa indikasi, diantaranya ialah kesulitan dalam melihat benda baik yang jaraknya dekat maupun jauh. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan beberapa kelainan yang mungkin saja terjadi pada mata Anda.

Rabun Dekat

Rabun dekat ialah kondisi dimana seseorang tidak dapat melihat benda yang jaraknya dekat. Penyakit rabun dekat ini disebut dengan hipermetropi.
Beberapa kebiasaan dapat menyebabkan rabun dekat seperti membaca buku dalam jarak terlalu dekat atau membaca sambil tidur-tiduran. Untuk mengatasinya, Anda dapat menggunakan kacamata yang memiliki lensa cembung atau lensa positif. Bagaimana dengan kondisi mata Anda sendiri, apakah mengalami rabun dekat ini?

Rabun Jauh

Rabun jauh merupakan penyakit mata yang berkebalikan dengan rabun dekat. Rabun jauh sering disebut dengan miopi. Kondisi rabun jauh ini tidak memungkinkan untuk melihat benda-benda yang memiliki jarak yang cukup jauh. Jenis penyakit mata ini bisa diatasi dengan menggunakan kacamata negatif atau lensa yang cekung.

Rabun Jauh-Dekat

Rabun jenis ini mayoritas dialami oleh para orang tua yang disebabkan oleh faktor usia. Biasanya orang yang mengalami rabun jauh dan dekat ini ialah yang telah berumur di atas 45-an.
Rabun jauh dan dekat atau disebut dengan presbiopi ini merupakan ketidakmampuan dalam melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat. Untuk mengatasi rabun jauh dan dekat ini, penderitanya bisa menggunakan kacamata rangkap yakni kacamata cekung dan kacamata cembung.

Buta Warna

Buta warna merupakan penyakit menurun atau dengan kata lain seorang ibu atau ayah yang mengalami buta warna berkemungkinan besar akan menurunkan penyakitnya itu kepada keturunannya. Buta warna ini merupakan keadaan dimana seseorang tak bisa membedakan warna.
Kategorinya sendiri ada dua yakni buta warna separuh dan juga buta warna total. Orang yang menderita buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja.
Sedangkan orang yang buta warna separuh hanya tidak bisa melihat warna tertentu saja, misalnya tidak bisa melihat warna merah, biru, kuning, dan lainnya.

Rabun Senja

Rabun senja atau yang juga dikenal dengan istilah rabun ayam merupakan ketidakmampuan untuk melihat benda dalam keadaan remang atau di malam hari. Mengapa gangguan penglihatan ini bisa terjadi? Gangguan mata ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A sehingga sel-sel batang tidak dapat berfiungsi akibat tidak terbentuknya protein rodopson.

Juling dan Katarak

Juling terjadi karena adanya ketidakserasian pada otot-otot mata. Kalau penderita juling ini masih anak-anak maka potensi untuk sembuhnya masih terbuka. Sebaliknya, bagi orang-orang pada usia di atas 55 tahun, katarak merupakan gangguan penglihatan yang paling umum. Kelainan mata ini bisa disembuhkan dengan melakukan operasi mata.
Itulah beberapa kelainan yang terjadi pada mata. Karena mata merupakan aset yang sangat penting maka menjaganya merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menunjang beragam aktifitas keseharian yang sejatinya tak bisa dilepaskan dari peranan mata.

Semoga berrmanfaat.

MITOS SEPUTAR MATA YANG MENYESATKAN

BEBERAPA MITOS SEPUTAR MATA YANG MENYESATKAN

Mitos mengenai penyakit mata dan pengobatannya telah lama beredar di tengah masyarakat Indonesia. Mitos ini disampaikan dari generasi ke generasi sehingga sebagian besar masyarakat percaya akan mitos tersebut.

Fakta mengenai mitos-mitos tersebut penting untuk diketahui ag
ar masyarakat memiliki persepsi dan pemahaman yang tepat mengenai penyakit mata. Berikut ini akan dikupas beberapa fakta dari mitos seputar penyakit mata yang telah lama beredar di masyarakat.

1. Bintitan Timbul Karena Sering Mengintip


Tidak Benar

Bintitan atau dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama hordeolum sebenarnya merupakan suatu infeksi pada kelenjar yang terdapat di kelopak mata. Umumnya infeksi ini disebabkan oleh suatu mikroorganisme yang dikenal dengan nama Staphylococcus aureus.

Jika kelenjar di kelopak mata ini terinfeksi oleh bakteri tersebut maka akan terbentuk bisul. Bisul pada kelopak mata inilah yang oleh masyarakat dikenal sebagai bintitan. Penyakit ini biasanya akan sembuh sendiri dalam 1-2 minggu.

Namun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan antara lain dengan tetap menjaga kebersihan kelopak mata dan memberikan kompres hangat 4x/hari masing-masing selama 10 menit. 

2. Makan Banyak Wortel Dapat Menyembuhkan Rabun Jauh

Tidak Benar

Rabun jauh (mata minus) dalam istilah kedokteran dikenal dengan nama miopiamerupakan suatu gangguan penglihatan dimana mata tidak mampu untuk melihat benda yang jaraknya jauh sehingga pandangan menjadi kabur saat melihat benda jauh.

Rabun jauh ini dapat terjadi karena adanya perubahan kelengkungan kornea, adanya gangguan pada lensa mata atau terjadinya pemanjangan sumbu bola mata.

Pemberian wortel dan zat-zat makanan yang kaya akan vitamin A memang terbukti baik bagi kesehatan mata, namun bukan untuk menyembuhkan rabun jauh. Peranan wortel dan vitamin A dalam kesehatan mata adalah untuk mencegah dan mengatasi gangguan mata yang terjadi akibat kekurangan vitamin A seperti xeroftalmia (mata menjadi kering) atau rabun senja (penglihatan yang terganggu di saat gelap/malam hari).

Karena itu, jika penyebab pandangan kabur/buram adalah defisiensi vitamin A maka konsumsi banyak wortel dapat membantu mengatasi kelainan mata tersebut, namun jika penyebab pandangan kabur adalah rabun jauh maka sebaiknya diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa minus atau lensa kontak.

Pada keadaan tertentu, rabun jauh dapat juga diatasi dengan pembedahan pada kornea antara lain keratotomi radial, keratektomi fotorefraktif, Laser Asissted In situ Interlamelar Keratomilieusis (Lasik).


3. Membaca Dalam Posisi Tiduran Dapat Menyebabkan Rabun Jauh (Mata Minus)

Tidak Benar.

Rabun jauh (mata minus) dapat terjadi akibat adanya perubahan kelengkungan kornea, gangguan pada lensa mata atau karena memanjangnya sumbu bola mata. Posisi membaca tidak akan berpengaruh dalam memicu timbulnya rabun jauh.

Membaca dalam posisi berbaring (tiduran) akan menimbulkan berbagai keluhan mata yang terjadi akibat mata lelah karena saat membaca dalam posisi berbaring tanpa disadari jarak antara mata dengan buku akan menjadi lebih dekat. Hal ini akan memaksa mata untuk berakomodasi terus menerus agar bayangan jatuh tepat di retina.

Mata yang berakomodasi terus menerus akan menjadi cepat lelah sehingga timbul keluhan-keluhan seperti pandangan menjadi buram, mata perih, sakit kepala, dan lain sebagainya. Namun, keluhan keluhan ini hanya bersifat sementara. Dengan mengistirahatkan mata secara teratur maka keluhan-keluhan ini dapat diatasi.


4. Menonton TV Terlalu Dekat Dapat Merusak Mata

Tidak Benar

Menonton TV terlalu dekat hanya akan menyebabkan mata terasa sakit dan tidak nyaman untuk sementara. Saat mata digunakan untuk menonton TV terlalu dekat maka otot-otot mata akan berakomodasi terus menerus dan mata cenderung lupa untuk berkedip sehingga mata menjadi cepat lelah dan kering.

Hal ini menyebabkan kualitas penglihatan menjadi terganggu. Namun keluhan-keluhan ini hanya bersifat sementara. Untuk mengatasinya ada baiknya untuk tidak lupa mengistirahatkan mata dengan mengalihkan fokus penglihatan atau dengan melihat sesuatu di tempat yang lebih jauh setiap 15-30 menit.

Yang perlu dikhawatirkan dari menonton TV adalah efek dari sinar biru yang dipancarkan oleh TV. Sinar ini dapat menimbulkan kerusakan mata pada anak karena sinar ini berpotensi menyebabkan terbentuknya radikal bebas yang menimbulkan kerusakan pada retina mata anak.

Oleh karena itu jelaslah bahwa yang dapat menimbulkan kerusakan pada mata bukanlah jarak menonton yang terlalu dekat terhadap layar TV, namun lamanya paparan terhadap layar TV dan media-media lain yang memancarkan sinar biru seperti komputer, lampu neon, dan lain sebagainya.



5. Pengguna Kacamata Harus Selalu Menggunakan Kacamata Terus Menerus Untuk Mencegah Mata Bertambah Rusak

Tidak Benar

Jika pengguna kacamata melihat tanpa menggunakan kacamata, maka semua benda akan terlihat tidak fokus dan mata akan dipaksa bekerja lebih keras untuk memfokuskan benda tersebut. Mata yang dipaksa bekerja keras dengan berakomodasi terus menerus akan cepat menjadi lelah dan timbul keluhan berupa sakit kepala, mata perih, dan penglihatan kabur.

Namun hal ini tidak akan menimbulkan kerusakan jangka panjang terhadap mata. Kaca mata akan membantu anda untuk melihat dengan lebih baik tanpa mata harus bekerja keras. Dengan menggunakan kacamata maka penglihatan tidak akan memburuk dengan cepat, namun tidak menggunakan kacamata pun tidak akan merusak mata anda secara permanen.



6. Semua Kebutaan Dapat Disembuhkan Dengan Donor Mata

Tidak benar

Yang dimaksud dengan donor mata dalam dunia kedokteran adalah mendonorkan bagian kornea mata, bukan mendonorkan bola mata seutuhnya. Kornea merupakan lapisan paling depan dari bola mata yang berwarna transparan. Kornea yang bersifat transparan ini akan meneruskan cahaya yang masuk ke mata menuju ke sel sel penerima cahaya di retina.

Jika terjadi kerusakan pada kornea mata karena berbagai hal, seperti infeksi, trauma mata, dan lainnya, maka kornea mata dapat berubah menjadi keruh. Korena mata yang keruh tidak dapat menjalankan peranannya untuk meneruskan cahaya ke retina, sehingga penderita tidak dapat melihat apa-apa dalam keadaan kornea mata yang keruh (buta).

Donor kornea bertujuan untuk mengembalikan fungsi penglihatan bagi pasien-pasien yang mengalami kebutaan akibat kerusakan kornea dengan mengembalikan kejernihan kornea mata. Karena itu, tidak semua jenis kebutaan dapat diobati dengan donor kornea.



7. Mata Merah Disebabkan oleh Paparan Debu dan Asap

Tidak selalu benar.

Tidak semua mata merah disebabkan oleh debu dan asap. Mata merah dapat juga ditimbulkan akibat adanya iritasi oleh bahan kimia, alergi, ataupun infeksi, baik infeksi bakteri, virus ataupun jamur. Sangat penting untuk membedakan berbagai penyebab dari mata merah ini karena masing-masing memerlukan penanganan yang berbeda-beda.

Mata merah akibat iritasi bahan kimia dapat diketahui jika sebelumnya terdapat riwayat paparan mata terhadap bahan kimia. Hal ini harus segera diatasi dengan membasuh mata dengan air mengalir. Mata merah yang disebabkan oleh alergi umumnya disertai dengan keluhan mata terasa gatal, berwarna merah dan berair.

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan menghindari pajanan terhadap sumber alergi atau dengan memberikan obat tetes antihistamin untuk mengatasi gejala-gejala yang ada. Sementara mata merah yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan adanya kotoran mata (belek) dan mata terasa perih/sakit. Mata merah akibat infeksi dapat diatasi dengan pemberian obat tetes mata yang mengandung antibotik.



8. Semua Mata Merah Dapat Diobati Dengan Obat Tetes Mata

Tidak selalu benar

Terdapat berbagai jenis obat tetes mata. Tergantung dengan penyebab timbulnya mata merah, maka tetes mata yang diberikan pun berbeda-beda. Jika pemilihan obat tetes mata tidak sesuai dengan penyebabnya maka keluhan mata merah dapat terus berlanjut bahkan menjadi bertambah parah.

Mata merah yang disebabkan oleh glaucoma ataupun infeksi tidak dapat diobati dengan obat tetes mata yang dijual bebas di pasaran. Untuk mengatasi mata merah akibat infeksi pun tersedia beberapa jenis obat tetes mata yang berbeda tergantung penyebab infeksinya, apakah disebabkan oleh virus, jamur ataupun bakteri.

Karena itu penggunaan obat tetes mata sebaiknya berada di bawah pantauan dokter. Obat tetes mata tidak boleh digunakan secara sembarangan, dan berlarut-larut. Penggunaan obat tetes mata yang tidak sesuai anjuran dan berlarut-larut dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya.

KATARAK



Katarak adalah proses kekeruhan yang terjadi pada sebagian atau seluruh bagian lensa mata. Penyebab katarak adalah karena faktor usia, kecelakaan, terganggunya metabolisme tubuh akibat penyakit berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan keracunan. Gejala yang dirasakan oleh penderita katarak adalah penglihatan yang berkabut, silau, bila dilihat dengan bantuan cahaya pada pupil akan terlihat keruh.
Katarak dibagi memjadi beberapa jenis yaitu:
Katarak Senilis (Ketuaan).
yaitu katarak yang timbul setelah umur 40 tahun, proses pasti belum diketahui, diduga karena ketuaan.
Katarak Kongenital. 
yaitu katarak yang timbul sejak dalam kandungan atau timbul setelah dilahirkan, umumnya disebabkan karena adanya infeksi, dan kelainan metabolisme pada saat pembentukan janin. Katarak Kongenital yang sering timbul karena infeksi saat ibu mengandung, terutama pada kehamilan 3 bulan pertama.
Katarak Traumatika.
yaitu katarak yang dapat menyerang semua umur, biasanya karena pasca trauma baik tajam maupun tumpul pada mata terutama mengenai lensa.
Katarak Komplikata, adalah katarak yang timbul pasca infeksi mata.



Penanganan Katarak



Katarak dapat diatasi dengan operasi yaitu pengambilan lensa keruh. Ada beberapa teknik operasi yang dilakukan di Rumah Sakit, yaitu: Operasi dengan irisan luas dengan jahitan konvensional dan dengan irisan kecil tanpa jahitan lensa dikeluarkan dengan alat Phaceomulsifikasi (small incision surgery).

Pemilihan teknik operasi ini tergantung kekerasan lensa mata. Setelah lensa katarak diambil, penderita hanya dapat menghitung jari pada jarak 1 meter, kecuali penderita diganti lensanya.


Penggantian lensa ada dua cara yaitu:
  • Penderita setelah dioperasi diberi kacamata atau lensa kontak positif kurang lebih 10 dioptri.
  • Penderita dipasang lensa tanam bersamaan waktu dilakukan operasi, keuntungannya adalah penderita setelah operasi penderita langsung dapat melihat jelas, tidak perlu memakai kacamata sangat tebal, lapang pandang penderita tetap luas dan distorsi sinar dapat dihilangkan.

MIOPIA


MIOPIA
Keterangan:
Miopia atau sering disebut cadok adalah jenis kelainan mata yang menyebabkan penderitanya tidak dapat melihat benda dari jarak jauh dengan baik.
Miopia sering disertai dengan gangguan mata silindris (astigmatis).
Kelainan ini timbul dari dalam atau dibawa seja
k seseorang masih kecil.
Miopia umum ditemukan di seluruh dunia.
Di negara maju, persentase pendudukyang menderita miopia biasanya lebih tinggi. Di Amerika Serikat, sekitar 25% dari penduduk dewasa menderita miopia. Sementara itu, di Jepang, Singapura, dan Taiwan, persentasenya jauh lebih besar, yakni mencapai sekitar 44%.
Di Indonesia, walaupun tidak ada data statistiknya, dapat diduga hampir di setiap rumah terdapat penghuni yang menderita miopia.
Mata miopik lebih panjang daripada normal, sehingga
cahaya terfokus di depan retina.
Objek pada jarak pendek tampak jelas, tetapi objek pada jarak jauh terlihat kabur.
Pada miopia, objek pada jarak jauh terlihat kabur karena mata terlalu panjang dan gambaran terfokus di depan retina bukan tepat pada retina.
Miopia merupakan kelainan yang diturunkan dan seringkali ditemukan pada anak-anak ketika mereka berusia 8-12 tahun.
Antara usia 13-19 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat, miopia semakin memburuk.
Antara usia 20-40 tahun, biasanya ter
jadi sedikit perubahan.
Jika sifatnya ringan maka disebut miopia rendah, jika berat disebut miopia tinggi. Miopia tinggi memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya pelepasan retina.
Gejala Miopy:
Gejala Subyektif :
Penglihatan jauh ka
bur,sedangkan dekat tetap terang(near sighnet) serta disertai penyempitan mata bila terus menerus berakomodasi dan timbul rasa kemeng.
Kadang-kadang dilapangan pandangan penderita melihat titik-titik,benang-benang, nyamuk-nyamuk yang disebabkan pandangan berkunang-kunang.
mata lekas capek,pusing-pusing, dan cepat mengantuk
Gejala Obyektif :
Camera ocule dalam posterior dalam, disebabkan tidak dipakainya otot-otot akomodasi.
Pupil melebar disebut myriasis, akibat tidak atau kurangnya berakomodasi
Retina tipis,tampaknya menjadi belang seperti macan disebut trigoid.
Matanya sedikit agak menonjol(Exoplthalmus).
Penderita miopia harus memeriksakan matanya secara teratur guna mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada retina. Jika retina lepas, maka satu-satunya cara untuk memperbaikinya adalah pembedahan. Mata Normal :
mata normal Vs mata miopi
Secara klinik dan berdasarkan perkembangan patologik yang timbul pada mata maka miopy dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Miopy Simpleks
Miopy Patologik
Miopy Simpleks
Penanganan :
Biasanya Miopy simpleks harus ditolong dengan kacamata berlensa cekung atau negatif.
Pencegahan :
Pada miopy simpleks harus menghindari perdarahan badan kaca, ablasi retina dan srabismus atau konvergensi yang terus menerus.
Pengobatan :
Miopy simpleks ditujukan teradap kelainan refraksinya dengan lensa negatif(cekung) yan sesuai. Keterangan :
Miopy Simpleks adalah miopy yang biasanya tidak disertai kelainan patologik fundusakan tetapi dapat disertai kelainan fundus ringan.
Kelainan fundus ringan ini dapat berupa kresen miopy (myopic crescent) yang ringan yang berkembang sangat lambat. Biasanya tidak terdapat perubahan organik. Tajam Penglihatan denan koreksi yang sesuai dapat mencapai normal.
Berat kelainan refraktif biasanya kurang dari -5 D atau -6 D. Keadaan ini juga disebut miopy fisiologik.
Gejala miopy ada dua :
Gejala Subyektif :
Kabur melihat jauh, membaca atau me;lihat benda kecil harus dari jarak dekat, Lekas lelah bila membaca (karena konvergensi yang tak sesuai dengan akomodasi)
Gejala Obyektif
*Pada Segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam dan pupil yang relatif lebar.
Kadang-kadang ditemukan bla mata yang agak menonjol.
*Pada segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal atau dapat dsertai
kresen miopy (myopic crescen) yang ringan di sekitar pupil saraf optik.
Miopy Patologik
Penanganan :
Miopy Patologik ini penanganannya dengan menggunakan lensa cekung atau lensa negatif.
Pencegahan :
Pada Miopy Patologik ini harus menghindari perdarahan badan kaca, abalsi retina, strabismus atau konvergensi yang terus menerus.
Pengobatan :
Pada Miopy Patologik ini pengobatan ditujukan terhadap kelainan refraksinya dengan lensa negatif atau lensa cekung yang sesuai.
Keterangan :
Miopy Patologik disebut juga miopy degeneratif, miopy maligna atau miopy progresif. Keadaan ini dapat ditemukan pada semua umur dan tejadi sejak lahir. Tanda-tanda miopy patologik ini adalah adanya progresifitas kelainan fundus yang khas pada periksaan oftalmoskopik.
Pada anak-anak diagnosis ini sudah dapat dibuat jika terdapat peningkatan dengan waktu yang relatif pendek. Kelainan refraktif yang terdapat pada miopy patologik ini melebihi -6 D.
Miopy Patologik Ini terdapat dua gejala yaitu
Gejala Subyektif :
Kabur bila melihat denda jauh, membaca atau melihat benda kecil harus dengan jarak dekat, Lekas lelah bila membaca (karena konvergensi yang tak sesuai dengan akomodasi)
Gejala Obyektif :
*Gambaran pada segmen anterior serupa dengan miopy simpleks.
*Gambaran yang ditemukan pada segmen posterior berupa kelainan-kelainan pada :
Badan Kaca : dapat ditemukan kekeruhan berupa pendarahan atau degenerasi yang terlihat sebagai floaters, atau benda-benda yang mengapung dlaam badan kaca. Kadang-kadang ditemukan ablasi pada badan kaca yang dianggap belum jelas hubungannya dengan keadaan miopy.
Pupil Saraf Optik : terlihat segmentasi peri pupil, kresen miopya, pupil telihar lebih pucat yang meluas terutama kebagian temporal. Kresen miopy dapat keseluruh lingkaran pupil, sehingga seluruh pupil dikelilingi oleh daerah koroid yang atrofi dan pigmentasi yang teratur.
Makula ; makula dapat berupa pigmentasi didaerah retina, kadang-kadang terdapat perdarahan subretina pada daerah makula.
Retina bagian perifer ; berupa degenerasi kista rerina bagian perifer.
Seluruh Lapisan Fundus yang tersebar luas berupa penipisan koroid dan retina. Akibatnyapenipisan retina ini maka bayangan koroidtampak lebih jelas dan disebut sebagai fundus tigroid.
Presbiopy
Penanganan:
Presbiopy atau mata tua biasanya ditolong dengan kacamata rangkap dan harus harus melakukan terapi.
Pencegahan:
Harus menghindari rasa capek, sakit kepala, rasa kemeng pada sekitar mata, pusing dan Harus menjaga mata agar tetap baik dengan merawatnya setiap hari dan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan harap segera diperiksakan kerumah sakit.
Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yaitu :
Jangan membaca di tempat yang terlalu redup(remang-remang) atau terlalu silau.
Pada waktu membaca, jagalah jarak antara buku dan mata lebih kurang 30 cm.
Jangan membiasakan buku sambil berbaring.
Hindarilah mata dari kotoran seperti debu, atau benda yang menggangu.
Periksalah ke dokter atau rumah sakit jika mata terasa sakit atau penglihatan terganggu.
Obat: Pengobatannya biasanya ditolong dengan kacamata rangkap dan harus melakukkan terapi dengan cara mengggunakan lensa addisi untuk membaca dekat. Untuk jarak baca 33 cm, bila jarak berubah maka pemberian lensa juga berubah. Pada umur 40 tahun lensa masih dapat mengembang, tetapi sangat menurun. Pada umur 60 tahun, lensa menjadi sclerotic semua.. Jadi pemberian lensa addisi tergantung pada jarak baca dan umur penderita. Bifokus adalah kacamata yang digunakan untuk mengatasi presbiopia. Kacamata ini memiliki 2 lens a, yaitu untuk membaca dipasang di bawah dan untuk melihat jarak jauh di pasang di atas. Jika penglihatan jarak jauh masih baik, bisa digunakan kacamata untuk baca yang dijual bebas. Tidak ada latihan atau obat-obatan yang bisa memperbaiki persbiopia. Keterangan: Presbiopy atau mata tua adalah mata yang tidak dapat melihat jauh dan dekat. Pada usia muda, lensa mata masih lunak dan lentur, sehingga b entuknya bisa berubah- ubah guna memfokuskan objek dekat dan objek jauh. Setelah berusia 40 tahun, lensa menjadi lebih kaku. Lensa tidak dapat dengan mudah merubah bentuknya sehingga lebih sulit untuk membaca pada jarak dekat. Hal ini merupakan suatu keadaan yang normal, yang disebut dengan presbiopia. Presbiopia bisa terjadi bersamaan dengan miopia, hiperopia maupun astigmata
Hipermetropy
Penanganan: Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif) Pencegahan: Pencegahannya dengan cara menghindari kekurangan kadar gula, membiasakan pola baca yang baik dan Harus menjaga mata agar tetap baik dengan merawatnya setiap hari dan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan harap segera diperiksakan kerumah sakit.
Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yaitu :
Jangan membaca di tempat yang terlalu redup(remang-remang) atau terlalu silau.
Pada waktu membaca, jagalah jarak antara buku dan mata lebih kurang 30 cm.
Jangan membiasakan buku sambil berbaring.
Hindarilah mata dari kotoran seperti debu, atau benda yang menggangu.
Periksalah ke dokter atau rumah sakit jika mata terasa sakit atau penglihatan terganggu.
Obat: Hipermetropy dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung positif dan melakukan beberapa terapi misalnya addisi,dll
Keterangan: Hipermetropy atau rabun dekat adalah mata hanya dapat melihat jarak jauh. Mata hiperopik lebih pendek daripada normal. Cahaya dari objek jarak dekat (misalnya ketika membaca buku), tidak dapat terfokus secara jelas pada retina. Mata terlalu pendek sehingga objek jarak dekat terlihat kabur. Hiperopia juga diturunkan. Bayi dan anak-anak cenderung mengalami hiperopia ringan. Sejalan dengan pertumbuhan dan bertambah panjangnya mata, hiperopia semakin berkurang. Pada Derajat hipermetropy Dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
Hipermetropy manifesta
Hipermetropy Latenta
Hipermetropy Totalis
Hipermetropy Manifesta
Penanganan : Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Pencegahan : Menghindari pola membaca yang buruk, menjaga mata tetap baik. Pengobatan : Pada Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif) yang sesuai. Keterangan : Hipermetropy manifesta adalah hipermetropy yang menhasilkan visus terbaik. Hipermetropy manifesta ini berkisar antara S+0,25 s/d +3,00.
Hipermetropy manifesta ini juga disebut hipermetropy ringan.
Hipermetropy Latenta
Penanganan : Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Pencegahan : Menghindari pola membaca yang buruk, menjaga mata tetap baik.
Pengobatan : Pada Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif) yang sesuai.
Keterangan :
Hipermetropy latenta adalah selisih antara hipermetropy manifesta dan hipermetropy totalis. Pada hypermetropy latenta pada anak-anak akan menjadi hipermetropy manifesta setelah tua karena daya akomodasinya menurun.
Seorang hipermetropy lebih mudah terserang penyakit glaukoma karena penyempitan bilik mata depan. Hipermetropy latenta ini tingkatannya termasuk hipermetropy menengah yaitu S+3,25 s/d +6,00.
Hipermetropy Totalis
Penanganan : Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). Pencegahan : Menghindari pola membaca yang buruk, menjaga mata tetap baik. Pengobatan : Pada Hipermetropy atau rabun dekat dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif) yang sesuai. Keterangan : Hypermetropy Totalis adalah hipermetropy yang tinggi tingkatannya yaitu S+6,25 keatas. Hipermetopy yang paling berbahaya.
Astigmatisme
Penanganan: Astigmatisme ditolong dengan kacamata Silindris dan harus melakukan pemerikasaan refraksi. Pencegahan: Harus berhati-hati dalam melakukan pameriksaan refraksi. Kesulitannya yaitu pada ;orang bisu, pendengaran yang berkurang, anak kecil dan kesukaran komunikasi atau bahasa. Dan Harus menjaga mata agar tetap baik dengan merawatnya setiap hari dan apabila terjadi hal-hal yang membahayakan harap segera diperiksakan kerumah sakit.
Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik yaitu :
Jangan membaca di tempat yang terlalu redup(remang-remang) atau terlalu silau.
Pada waktu membaca, jagalah jarak antara buku dan mata lebih kurang 30 cm.
Jangan membiasakan buku sambil berbaring.
Hindarilah mata dari kotoran seperti debu, atau benda yang menggangu.
Periksalah ke dokter atau rumah sakit jika mata terasa sakit atau penglihatan terganggu.
Obat: Dengan ditolong dengan kacamata berlensa rangkap dan dengan cara pemeriksaan refraksi yaitu dengan : Subjective yaitu dengan cara :
Trial lens
Trial Frame
yaitu dengan cara salah satu mata ditutup, dan yang lain diberi lensa sehinga visusnya 6/6. Objective yaitu dengan retinoscopy(streak retinoscopy) adalah pengetesan apkah ada kelainan organis atau tidak. Keterangan: Astigmatisme adalah Kelainana mata, dimana sinar-sinar sejajar yang masuk bola mata tidak dibiaskan pada satu titik, tetapi lebih dari satu titik(merupakan garis). Astigmatisme ada 2 macam yaitu :
Atigmatisme Irregularis yaitu titik-titik bias tidak teratur, hal ini disebabkan karena :Cornea :
Permukaan bagian luar kornea tidak teratur disebabkan karena penyakit mata kerakiris atau adanya radang pemakaian lensa kontak, karena irregularisnya dinetralisir oleh air mata. Bila astigmatisme disertai dengan nebula(bintik buta pada cornea=bekas luka) maka pemakaian lensa kontak tidak ada artinya.
Untuk mengetahui Astigmatisme irregularis superfisialis/frofunda dapat digunakan alat yang sederhana seperti placido(suatu linkaran hitam yang mempunyai gambar lingkaran-lingkaran putih) Apabila terdapat kekeruhan pada cornea, penderita hanya dapat dibantu dengan transplantasi cornea.Lensa : Lensa mulai keruh. misalnya pada penyakit kataract.
Astigmatisme Regularis Penyebabnya adalah cornea(90%) dan Lensa(10%). Disini diketemukan dua titik bias yang terletak pada sumbu mata. Yang disebabkan adanya dua bidang utama yang saling tegak lurus, dimana yang satu mempunyai daya bias yang terkuat dan yang lain mempunyai daya bias yang terlemah.
Astigmatisme Regularisdibedakan menjadi dua :
Astigmatisme Regularis with the rule(beraturan). Bidang utama vertikal (90 derajat) mempunyai daya bias terkuat. Bidang horisontal(190 derajat) mempunyai daya bias terlemah.
Astigmatisme Regularis agint the rule(tidak beraturan). Bidang vertikal(90 derajat) mempunyai daya bias terlemah. Bidang horisontal(180 derajat) mempunyai daya terkuat). Kornea merupakan jendela mata. Kornea yang normal berbentuk bundar dan licin, seperti halnya bola basket. Pada astigmata, kornea lebih melengkung ke satu arah, berbentuk oval. Astigmata menyebabkan distorsi atau pandangan kabur pada objek jarak dekat maupun jarak jauh. Penglihatan penderita hampir menyerupai penglihatan di rumah kaca, dimana seseorang terlihat terlalu tinggi, terlalu lebar atau terlalu kurus. Astigmata bisa ditemukan bersama-sama dengan miopia maupun hiperopia.

SEMOGA BERMANFAAT.

SEPUTAR KEESEHATAN MATA

Pengikut

Read more: http://www.tuliskan.com/2012/06/cara-membuat-fb-like-box-melayang.html#ixzz2X0kRsdSQ